
HALO SPORT – Warganet khususnya fans sepak bola Indonesia seempat dihebohkan dengan foto aksi seorang pemain sepak bola di liga amatir yang menginjak wasit.
Kejadian ini memang terjadi pada sebuah turnamen sepak bola di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi, pada Minggu (12/7/2020).
Turnamen ini sebenarnya bukanlah kompetisi prestisius dan cenderung merupakan ajang amatir yang digelar oleh salah satu klub sepak bola amatir asal Bekasi, Gilbar FC. Dalam selebaran di sosial media, turnamen ini bertajuk “FUN FOOTBALL GILBAR FC 2020″ yang diikuti oleh delapan tim dan dibagi dua grup.
Setiap pertandingan digelar 20 menit di mana juara masing-masing grup bertemu di final. Kejadian perkelahian hingga akhirnya terlihat dalam foto yang viral pemain menginjak wasit, terjadi kala Champas FC bertemu Yutaka.
Salah satu pemain Champas FC, Insan May, menceritakan kejadian tersebut.
Insan merupakan salah satu pemain Champas dan rekan setim si pemain yang menginjak wasit. Insan yang juga dikenal sebagai pemain futsal amatir mengaku tak mengenal dekat pemain yang menginjak wasit tersebut”Kami tak saling kenal karena memang itu kumpulan pemain tarkam (antar kampung) yang bermain untuk Champas FC. Keadaan memang lebih rumit dari hanya sebuah foto yang viral itu,” kata Insan mengawali cerita seperti dilansir Bolalob.com.
Champas FC bahkan diperkuat oleh eks-pemain Arema, Tarik Eljanaby asal Maroko.
Menurut Insan, turnamen memang digelar hanya untuk menjalin silahturahmi dan lebih layak disebut ‘Fun Football’, tapi penyelenggara tak mempersiapkan dengan baik ajang ini.
“Wasit yang bertugas hanya satu dan tidak ada hakim garis. Kami juga tahunya yang lolos tiap grup dua tim, tapi ternyata hanya satu karena kendala sewa lapangan,” ucapnya.
Insan yang akrab disapa Jisung mengakui, di laga tersebut wasit banyak memberikan keputusan keliru. Patut dimaklumi karena wasit yang belakangan dikenal bernama Muhidin ini hanya bertugas sendiri dan memimpin banyak laga.
“Empat menit pertandingan mau habis wasit tiup peluit pelanggaran. Tim kami tidak terima dengan keputusan dan rekan saya itu lari mendorong dan injak muka wasit. Saya sempat menarik tapi tidak bisa terhadang,” ungkapnya.
Sontak hal tersebut mengundang kemarahan dan sang pemain yang menginjak wasit juga sempat terkena keroyokan pemain lain yang masuk ke lapangan. Pasca kejadian itu, pihak yang bermasalah akhirnya berunding dan tercapai kata damai.
“Bos tim saya sudah memberikan bantuan pengobatan dan si pemain sudah meminta maaf ke wasit. Sudah kelar sebenarnya, tapi memang sosmed cepet banget menyebar,” ujarnya.
Insan berani membagikan cerita ini agar menjadi pelajaran bahwa dalam olahraga, sportivitas dan perilaku sangat dijunjung tinggi.
“Saya sering emosi tetapi ya tidak sampai pukul. Ini jadi pelajaran buat semua baik pemain maupun penyelenggara yang juga harus serius mempersiapkan turnamen,” pungkasnya.(HS)