HALO KENDAL – Anggapan Santri hanya pandai mengaji dan ceramah agama, ditepis dengan kreatifitas santri di Pondok Pesantren Salafiah Al Ma’wa, Desa Sumbersari, Kecamatan Ngampel, Kendal. Para santri di sana sukses membuat pesawat jenis aeromodeling.
Pesawat yang biasa dimainkan para pecinta olaheaga dirgantara tersebut, bahkan sudah diuji coba dengan diterbangkan.
Ponpes Salafiah Al Ma’wa mengasuh para santri tingkat SMP dan SMA. Disamping dijarkan pendidikan keagamaan, para santri juga diberikan bekal keterampilan. Salah satunya dengan membuat pesawat jenis aeromodeling ini.
Di bawah bimbingan dari anggota Polda Jawa Tengah, Aiptu Sutrisno, para santri diberikan pelajaran keterampilan membuat pesawat aeromodeling yang dijalankan dengan menggunakan remote control.
“Kami sengaja memasukkan pelatihan keterampilan membuat aeromodeling ini. Dengan harapan, nantinya bisa menjadi lini bisnis baru, dalam rangka untuk membantu kemandirian financial ponpes ini,” kata Aiptu Sutrisno Jumat (18/12/2020).
Dijelaskan, sekitar 50 santri, dengan tekun membuat dan merakit pesawat areomodeling. Namun menurutnya, ini baru perakitan dan pembuatan bodi pesawat, belum termasuk perakitan mesinnya.
Aiptu Sutrisno menambahkan, ada dua jenis mesin pesawat aeromodeling, yakni mesin yang digerakkan dengan menggunakan baterei atau accu kering dan ada yang menggunakan bahan bakar.
“Karena ini perakitan dan pembuatan bodi, maka para santri kami target, dapat menyelesaikan perakitan dan membuat bodi pesawat aeromodeling dalam waktu empat minggu,” jelas instruktur yang merupakan anggota aktif Polda Jateng.
Dengan melatih para santri Ponpes Salafiah Al Ma’wa ini, nantinya santri yang sudah lulus dari ponpes diharapkan mempunyai bekal skill atau keahlian khusus.
“Sehingga, selain mendapatkan ilmu agama, juga dapat menciptakan ilmu dan keterampilan khusus. Selain itu juga akan tercipta ekononomi kreatif pondok pesantren dalam mengembangkan koperasi pesantren,” imbuh Aiptu Sutrisno.
Dalam memberikan pelatihan, Aiptu Sutrisno bersama rekannya juga memberikan pemahaman, bahwa aeromodeling adalah salah satu olahraga dirgantara, di bawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Selain itu, lanjutnya, dengan pelatihan ini, diharapkan ke depan para pecinta olahraga aeeromodeling di wilayah Kendal dan sekitarnya bisa tahu, jika ada home industri di Kendal.
“Nantinya para pecinta aeromodeling tidak perlu mencari sampai ke Jogja maupun Surabaya. Cukup datang ke Kabupaten Kendal, karena akan ada sebuah home industri pesawat aeromodeling,” ungkapnya.
Salah satu santri yang mengikuti pelatihan pembuatan pesawat aeromodeling, Akhmad Akhirohmatul Khoiron mengaku, dalam pembuatan pesawat aeromodeling ini, dia merasa sedikit kesulitan saat membuat bagian sayap.
“Karena butuh ketelitian dan kejelian dalam merakit sayap pesawat aeromodeling ini,” ungkapnya.
Sementara itu, pengasuh Pesantren Salafiah Al Ma’wa, Ahmad Munawar mengatakan, di tengah pandemi seperti ini, para santrinya diberikan pelatihan untuk membuat pesawat aeromodeling seminggu sekali dan tidak mengganggu kegiatan di ponpes.
“Di tengah masa pandemi, para santri saya wanti-wanti untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Seperti selalu memakai masker dan menjaga jarak, saat membuat pesawat, serta selalu mencuci tangan,” tandasnya.
Ahmad Munawar pun punya keinginan, jika nantinya bisa dipasarkan di dunia olahraga dirgantara, nantinya akan dibuatkan gedung khusus untuk para santri, sebagai tempat perakitan dan pembuatan pesawat aeromodeling.
“Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini, juga didukung dengan adanya landasan pacu atau area untuk bermain, akan lebih mudah dalam memasarkan usaha pembuatan pesawat aeromodeling ini. Yang berbuah kepada usaha ekonomi kreatif pondok pesantren,” pungkasnya.(HS)