HALO SEMARANG – Hari ini penambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah cukup tinggi, setelah 139 orang dinyatakan positif. Hal tersebut menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak terlepas dari banyaknya tes massal yang dilakukan di seluruh kabupaten/kota.
Sejak pasca Lebaran kemarin, Ganjar Pranowo langsung memerintahkan pelaksanaan tes massal dengan mengirim rapid kit ke seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Selain banyaknya pemudik, belum semua kluster penularan secara tuntas dilakukan penelusuran.
“Bahwa ada peningkatan iya, peningkatannya di kabupaten tertentu iya. Seperti di Kota Semarang, yang terjadi di Pasar Kobong, Pasar Karanganyu. Bahkan bukan hanya rapid, tapi PCR tes. Jadi langsung saja hasilnya,” kata Ganjar, Rabu (10/6/2020).
Totalnya sampai saat ini sebanyak 38.111 rapid tes telah dibagikan oleh Pemprov Jateng, yang dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama, jumlah rapid tes yang terdistribusi sebanyak 27.011.
Rinciannya, untuk dinas kesehatan kabupaten/kota sebanyak 24.641, sementara untuk rumah sakit sejumlah 2.370. Dari jumlah tersebut yang sudah dilakukan pemeriksaaan sebanyak 22.337, yang reaktif terdapat 809 orang, non reaktif ada 21.528.
Sementara untuk tahap kedua, yang distribusikan ke 35 kabupaten/kota sejumlah 11.100. Sampai saat ini sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 3.411. Sebanyak 94 di antaranya reaktif dan 3.317 non reaktif. Saat ini rapid tes yang tersisa sebanyak 12.363.
“Rapid itu dipakai untuk pengecekan dan memang diketahui (penularannya) bukan hanya dari wilayahnya saja, tapi berasal dari berbagai tempat,” kata Ganjar.
Seperti yang terjadi di Desa Krincing Kabupaten Magelang. Ganjar menyebutkan kasus penambahan di desa tersebut sangat tinggi.
Bahkan dalam satu RT saja jumlah penularannya ada yang mencapai 27 orang.
“Di Desa Krincing Magelang itu dari kluster Gowa. Itu tinggi sekali. Maka kita cari dan berkali-kali saya meminta kawan-kawan yang dari Gowa melaporlah agar kita bisa melakukan penelusuran dengan baik,” kata Ganjar.
Meskipun terjadi penambahan kasus positif cukup banyak, namun yang terjadi di Jawa Tengah tidak sebanyak yang terjadi di Jawa Timur maupun Jakarta.
Karena di Jatim penambahannya hari ini mencapai 273 kasus, disusul Jakarta dengan 157 kasus, 189 kasus di Sulsel dan Kalsel sebanyak 127 kasus.(HS)