HALO SEMARANG – Pemkot Semarang memutuskan untuk menutup salah satu swalayan di Ibu Kota Jawa Tengah. Penutupan dilakukan karena ada temuan kasus positif Covid-19, yang terkonfirmasi dari hasil swab test di lokasi tersebut beberapa waktu lalu.
Meski Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi tak menyebutkan secara pasti swalayan mana yang ditutup, namun dari penelusuran diketahui bahwa ADA Fatmawatilah, adalah swalayan yang dimaksud oleh Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.
Pasar Swalayan ADA Fatmawati diduga menjadi klaster baru penyebaran virus corona di Kota Semarang.
Hasil penelusuran ini diperkuat dengan unggahan di akun Instagram @pasar_swalayan_ada, Selasa (9/6/2020).
Pihak pengelola swalayan yang ada di Jalan Fatmawati Pedurungan Kota Semarang ini mengunggah gambar dan menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung usaha Pemkot Semarang untuk memutus mata rantai Covid-19, maka Pasar Swalayan ADA Fatmawati sementara tutup pada Selasa (9/6/2020) hingga Kamis (11/6/2020).
Penutupan sekaligus untuk kegiatan disinfektansi dan pembersihan area menyusul informasi hasil tes Covid-19 pengunjung ada yang positif.
Pada keterangan unggahan juga disampaikan bahwa pengelola berterima kasih atas perhatian dan dukungan setia Pasar Swalayan ADA Fatmawati Semarang.
Unggahan tersebut mendapat banyak komentar warganet.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, tak mau menyebutkan secara detail swalayan yang dimaksud.
“Kami menekankan jika pihak pengelola swalayan masih enggan melakukan penutupan meski sudah ditemukan kasus positif Covid-19 di sana, maka Pemerintah Kota Semarang akan mengambil tindakan untuk menutup paksa,” ungkapnya melalui keterangan resmi, Senin (8/6/2020).
Upaya penutupan terhadap swalayan itu dilakukan demi menjaga komitmen dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kota Semarang. Sehingga, tidak ada alasan untuk condong ke pihak manapun dalam mengambil kebijakan.
Saat dikonfirmasi apakah benar Pasar Swalayan ADA yang ada di Jalan Fatmawati Semarang ditutup, Selasa (9/6/2020), Hendi justru merespon dengan melampirkan poster pengumuman penutupan dari akun resmi Pasar Swalayan ADA.
Namun dirinya tak mau menyebut berapa temuan kasus positif yang dilakukan di swalayan tersebut.(HS)