HALO SPORT – Meski belum menemukan konsistensi, Francesco Bagnaia tetap menjadi pembalap nomor satu di tim Ducati.
Jorge Martin, yang membela tim satelit Prima Pramac Racing Ducati, menilai Pecco, sapaan akrab Bagnaia, tak mudah untuk disalip.
Martin mendapatkan dukungan yang setara dengan pembalap tim pabrikan seperti Pecco sejak debutnya pada MotoGP musim 2021.
Kenfati begitu, tidak mudah bagi Martin untuk bisa menandingi kecepatan Pecco walau dengan motor spesifikasi pabrikan sekali pun.
Musim ini pun masih sama, Jorge kalah segalanya dari Pecco.
Bagnaia sudah menang dua kali, sedangkan Martin belum bisa juara.
Dalam lomba sprint pun, Jorge masih di belakang Pecco. Martin hanya sekali finis di depan Bagnaia.
’’Saya mendapati Pecco hampir selalu berhasil mengerem tepat di tikungan. Dia melakukannya dengan luar biasa,’’ kata Jorge seperti dilansir dari Tuttomotoriweb.
Kecepatan tinggi saat menusuk ke tikungan menjadi cara Pecco untuk menutup kekurangan Ducati dalam corner speed.
Stabilnya motor Ducati kian menambah kepercayaan diri mantan anak didik Valentino Rossi ini.
Martin meyakini mengadopsi gaya berkendara Bagnaia adalah salah satu cara bagi para pembalap Ducati untuk melesat di trek.
’’Pecco masih menjadi acuan tentang bagaimana Desmosedici harus dikendarai,’’ tandasnya.
Dia bakal punya kesempatan untuk unjuk gigi pada Grand Prix (GP) Italia di Sirkuit Mugello, 10-11 Juni 2023.
Ducati punya catatan bagus di Mugello dengan memenangi empat dari lima balapan terakhir MotoGP di lintasan dengan karakter cepat dan mengalir ini.
Musim lalu Bagnaia menjadi pemenang, sedangkan Martin harus puas finis di posisi ke-13. (HS-06)