in

Sebut Aprilia Lebih Oke ketimbang KTM

Massimo Rivola/dok

HALO SPORT – CEO Aprilia Racing Massimo Rivola menilai timnya lebih oke ketimbang KTM.

Memasuki paruh kedua musim MotoGP 2024, pertarungan sengit memang tak hanya terjadi di antara para pembalap.

Rivalitas juga terjadi pada jajaran paddock tim alias Kejuaraan Dunia Konstruktor 2024.

Ducati masih menjadi tim paling unggul di grid saat ini, sedangkan posisi kedua diperebutkan Aprilia dan KTM.

Aprilia dan KTM bergantian mengekor Ducati sebagai tim yang sesekali merusak pesta Si Merah Borgo Panigale dengan sejumlah raihan podium.

Namun, soal kemenangan Aprilia memang lebih di atas KTM untuk musim ini.

Aprilia sudah mencicipi kemenangan melalui Maverick Vinales.

Sementara KTM masih mentok di podium runner-up.
Meski demikian, dalam klasemen konstruktor, KTM berada di atas Aprilia.

Pasalnya, para pembalap KTM seperti Brad Binder (Red Bull KTM) dan Pedro Acosta (GASGAS Tech3) rajin menembus podium atau finis di posisi 5 besar.

Duo Aprilia, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro belakangan ini menurun dan tak jarang tercecer di luar 10 besar.

Namun, jika membandingkan diri dengan KTM. Rivola menyatakan timnya yang lebih baik.

’’Kami belum merasa puas. Tujuan kami adalah finis di posisi kedua pada Kejuaraan Dunia konstruktor,’’ tutur Rivola seperti dilansir dari Paddock-GP.

Massimo meyakini motornya lebih baik karena mereka perusahaan yang lebih baik.

Dia membandingkan timnya dengan KTM yang notabene pabrikan Austria, tak cuma dari segi prestasi, melainkan juga dari sumber daya manusianya.

’’Sekarang struktur kami cukup kompetitif. Pada akhirnya, orang-orangnya lah yang membuat perbedaan,’’ paparnya.

Setelah mencapai kestabilan tertentu, lanjut Rivola, akan selalu ada pesaing yang menantang.

Kendati merasa lebih baik, dia tak lantas mengecilkan KTM.

Pria yang pernah berkecimpung di Formula 1 ini mengakui ada beberapa proyek tim jingga-hitam yang kini juga mengutamakan aerodinamika.

’’KTM telah melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka memahami pentingnya aerodinamika, aspek yang sebelumnya sudah kami prioritaskan,’’ tuturnya.

Rivola pun optimistis menatap musim depan yang mungkin akan lebih sengit karena Ducati mengalami pengurangan motor imbas kepergian Pramac ke Yamaha.

Hanya ada enam motor Ducati di lintasan pada MotoGP 2025. (HS-06)

Resmikan Indo Fringe InovArt Exhibition, Menparekraf Sebut Seni Rekatkan Indonesia-India

Lebih Suka Bersua Petarung yang Mengandalkan Grappling