in

Polres Demak Tanam 1.500 Pohon Mangrove di Pantai Glagah Wangi

Kegiatan penanaman 1.500 bibit mangrove oleh Polres Demak di kawasan Pantai Glagah Wangi, Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, baru-baru ini. (Foto : demakkab.go.id)

 

HALO DEMAK – Polres Demak menanam 1.500 bibit mangrove di kawasan Pantai Glagah Wangi, Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, baru-baru ini sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak abrasi dan banjir rob yang kerap terjadi di wilayah pesisir Demak.

Penanaman pohon mangrove ini melibatkan Forkopimcam Karangtengah, Koramil Karangtengah, Pemerintah Desa Tambakbulusan, serta mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha, menjelaskan bahwa wilayah pesisir Kabupaten Demak termasuk kawasan yang rawan abrasi dan banjir rob akibat berkurangnya hutan bakau serta longsoran bibir pantai.

“Menurut data yang kami terima, sekitar 50 ribu hektare daratan di pesisir utara Demak telah terkikis akibat abrasi. Oleh karena itu, salah satu upaya pencegahan yang kami lakukan adalah menanam pohon mangrove untuk memulihkan daya dukung alami pantai,” kata dia, seperti dirilis demakkab.go.id, pada Rabu (14/5/2025).

AKBP Ari Cahya Nugraha juga mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli dan terlibat dalam penanganan bencana abrasi dan banjir rob agar dampaknya tidak semakin meluas.

“Kegiatan ini menjadi bentuk ajakan kepada semua pihak agar lebih masif dalam menangani abrasi dan banjir rob. Kami berharap aksi ini bisa menjadi contoh dan memicu gerakan serupa di wilayah pesisir lainnya,” tambahnya.

Kepala Desa Tambakbulusan, Habibullah, menyambut baik kegiatan peduli lingkungan tersebut.

Menurutnya, penanaman pohon mangrove tidak hanya bermanfaat untuk mencegah abrasi dan banjir rob, tetapi juga memiliki nilai ekonomis.

“Selain menjaga kelestarian lingkungan pantai, tanaman mangrove juga memiliki manfaat ekonomi. Kayu dan buahnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar,” ujarnya. (HS-08).

Pelatihan Konvensi Hak Anak 2025 Dukung Kabupaten Layak Anak

Tersambar Petir saat Bermain Bola, Pelajar SMP di Pekalongan Meninggal