HALO SEMARANG – Elektabilitas pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) unggul jauh dari pasangan nomor urut 1, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin (Jaguar) dalam kontestasi Pilwakot 2024.
Berdasarkan hasil survei Indoriset Strategies, tingkat keterpilihan Yoyok-Joss sebesar 62 persen, unggul jauh di atas pasangan Jaguar dengan elektabilitas 17,5 persen. Masih ada 20 persen suara yang belum menentukan pilihan (undecided voters) dan hanya 0,5 persen berpotensi golput.
Hasil survei ini dipaparkan oleh peneliti Indoriset Strategies Mukhlis Raya dalam Focus Group Discussion (FGD) “Membaca Peta Politik Pilwakot Semarang 2024 Jilid 5; Merebut Swing Voters”. Acara ini digelar Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS) di Rumah Popo Kota Lama Semarang, Kamis (10/10/2024) sore.
“Berdasarkan hasil survei, pasangan Yoyok-Joss memperoleh tingkat keterpilihan 62 persen, sedangkan pasangan Jaguar meraih 17.5 persen suara,” ungkapnya saat memaparkan hasil survei dalam FGD tersebut.
Mukhlis Raya mengatakan, bahwa alasan utama responden memilih Yoyok-Joss adalah karena dinilai berpengalaman, kinerja yang dinilai baik, serta kesesuaian visi dan misi. Faktor lain seperti asal daerah juga menjadi pertimbangan, meskipun tidak dominan.
Sementara di sisi lain, pemilih pasangan Agustina-Iswar juga mempertimbangkan visi, misi, pengalaman pasangan calon, dan kinerja. Namun partai politik pengusung dan gender lebih berperan dalam keputusan memilih.
“Pasangan Yoyok-Joss unggul di semua kategori pemilih berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan,” ujar Mukhlis.
Menurutnya, jika melihat sisa masa kampanye, Yoyok-Joss lebih berpeluang besar untuk memperkuat elektabilitas, terutama dengan menarik pemilih yang belum menentukan pilihan. Sementara itu, pasangan Jaguar masih memiliki kesempatan untuk meraih simpati pemilih dengan mengoptimalkan mesin partai dan isu gender.
“Jumlah undecided voters yang mencapai 20 persen cukup signifikan, sehingga setiap calon perlu lebih mengefektifkan strategi kampanye untuk memaksimalkan potensi ini,” ungkap Mukhlis.
Survei ini dilakukan pada 24 hingga 28 September 2024 dengan jumlah 440 responden warga Kota Semarang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Survei ini menggunakan metode multistage random sampling secara tatap muka dengan margin of error sebesar 4,77 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Merebut Suara Swing Voters
Dalam FGD ini, FOMOS menghadirkan dua nara sumber untuk menganalisis bagaimana peluang swing voters atau pemilih yang dapat mengubah pilihan dalam memutuskan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota pada 27 November 2024 mendatang.
Pengamat politik asal Universitas Negeri Semarang (UNNES) Aris Munandar menekankan pentingnya memperhatikan swing voters. Menurutnya, swing voters cenderung tidak terikat pada ideologi partai dan bisa dipengaruhi isu-isu terkini serta gagasan yang ditawarkan kedua paslon.
“Swing voters akan melihat bagaimana paslon berkampanye, gagasannya yang disampaikan, misalnya terkait cara mengatasi banjir dan rob, mengatasi kemacetan, isu-isu tenaga kerja, infrastruktur, transportasi, dan lain-lain,” ungkapnya.
Selain itu, kata Aris, swing voters juga cenderung lebih aktif mencari informasi terkait program-program kedua pasangan calon. Pilihan politik mereka cenderung berubah-ubah tergantung bagaimana kedua pasangan calon meyakinkan pemilih.
“Swing voters ini ada yang gampang dipengaruhi atau berpindah hati dan ada yang susah. Tergantung bagaimana paslon dan tim sukses menggiring mereka,” ungkap Aris.
Sementara tokoh milenial Muhammad Shabiq Kamalul Haq yang juga Ketua HIPMI Pesantren Jawa Tengah menyoroti fenomena menarik dalam Pilwakot Semarang. Yakni soal kebutuhan spiritual generasi muda yang tidak disentuh kedua paslon.
Menurutnya, baik Yoyok-Joss dan Jaguar masih berfokus pada kebutuhan fisik atau jasmani dan cenderung mengabaikan unsur rohani. Pihaknya menyarankan kedua paslon untuk lebih menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan rohani.
“Misalnya isu tentang pencemaran lingkungan ini kan sebenarnya berkaitan dengan rohani, bagaimana masyarakat bisa hidup aman dan tenang terbebas dari banjir. Bagaimana mereka mendapatkan kasih sayang merasa diperhatikan,” ungkap Shabiq.
Dengan hasil survei Indoriset Strategis, pemenang Pilwakot Semarang 2024 masih terbuka bagi kedua pasangan calon tergantung bagaiman keduanya memaksimalkan strategi kampanye dan meraih simpati pemilih, khususnya yang belum menentukan pilihan.(HS)