
HALO SEMARANG – Pembiayaan dan kebutuhan penerapan kebijakan aturan new normal di pondok pesantren, diharapkan juga ikut dibiayai negara. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta persiapan normal baru atau new normal sekolah pesantren mendapat anggaran dari APBN.
“Memang pesantren ini sudah banyak, karena keinginan untuk memulai pendidikannya. Tetapi karena masih dalam suasana Covid-19, maka itu perlu kita rencanakan matang dan penyiapan anggarannya,” kata Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Menurut Ma’ruf, sekolah pesantren lebih aman daripada sekolah umum untuk menerapkan kegiatan belajar dan mengajar lewat tatap muka. Dengan tinggal di asrama atau pondok, para santri menjadi lebih mudah diawasi dan dikarantina, sehingga potensi penularan Covid-19 menjadi minim.
“Sebenarnya pendidikan pesantren yang berasrama itu lebih aman Covid-19 dibandingkan dengan pendidikan yang non-asrama, karena yang non-asrama itu kan anaknya bolak-balik ke rumah, (tinggi) risikonya,” tutur Ma’ruf Amin.
Sementara jika di pesantren, pergerakan para santri untuk keluar pondok bisa diawasi dan dibatasi dengan penerapan aturan ketat sesuai protokol kesehatan.
Oleh karena itu, Ma’ruf meminta jajaran menteri terkait untuk membuat perencanaan penyiapan pembukaan kembali pesantren di era normal baru, antara lain dengan menyediakan tes massif bagi para santri sebelum masuk pondok, disinfeksi pondok pesantren, membuat sanitasi memadai dan menyediakan air bersih.
“Sepanjang kita bisa menyiapkan pencegahan-pencegahannya sejak awal, kemudian mereka yang tidak lagi bisa keluar itu praktis sebenarnya lebih aman,” ujarnya.(HS)