in

Permainan Gitar Jubing Kristianto Membuat Pengunjung Paragon Mal Terpukau

Penampilan Jubing Kristianto mampu membuat ratusan pengunjung Paragon Mal, Semarang terpukau, Minggu (10/11/2019).

HALO SEMARANG – Permainan gitar dengan teknik fingerstyle yang dimainkan Jubing Kristianto mampu membuat ratusan pengunjung Paragon Mal, Semarang terpukau, Minggu (10/11/2019). Jubing yang lahir di Semarang, 9 April 1966 ini memang didatangkan pihak Halmahera Music School untuk memeriahkan Future Education Expo 2019, yang telah terselenggara sejak 5 hingga 10 November di Mal Paragon, Semarang.

Jubing sendiri adalah seorang gitaris fingerstyle Indonesia yang menggunakan gitar klasik sebagai instrumennya.

Beberapa lagu dimainkannya secara apik untuk menghibur para pengunjung Future Education Expo 2019, di antaranya instrumen “Burung Kakak Tua”, “Kopi Dangdut”, dan “Gethuk”. Dalam kesempatan itu, Jubing juga mengajak Ray, salah satu siswa Halmahera Music School untuk berduet manyanyikan sebuah lagu. Aplaus pun diberikan oleh ratusan penonton yang menyaksikan acara ini.

“Pekerjaan saya hanya main gitar. Hidup dari main musik dan gitar saja,” kata Jubing di sela memainkan alat musik gitar di atas panggung.

Sambil memainkan aransemen lagu, Jubing juga memberikan penjelasan terkait teknik dan pengetahuan soal gitar klasik yang dia mainkan. Dia ingin, siapapun yang saat ini sedang belajar memainkan gitar atau alat musik lain, diharapkan bisa berlatih secara serius dan tekun.

“Dulu pertama kali saya belajar main gitar, hanya main tangga nada saja. Pelan-pelan belajar teknik lain. Bagi anak yang sedang les atau belajar gitar, saya sarankan harus rajin latihan. Karena bermain alat musik apapun tak bisa langsung bisa dan pintar,” katanya.

Dikatakan, belajar gitar, diharapkan juga ada pendampingan dari guru. Meski dia juga meyakini, belajar gitar secara otodidak memang bisa dilakukan oleh setiap orang. Namun guru atau pendamping, dibutuhkan untuk mengoreksi, menasehati, dan menambah pengetahuan soal teknik dan lainnya yang sedang dipelajari.

“Sebenarnya bisa otodidak, apalagi sekarang ada media sosial yang banyak membantu untuk mencari referensi teknik. Namun banyak hal bisa lebih baik karena ada masukan dan evaluasi dari orang lain, khususnya soal teknik bermain gitar klasik yang baik dan benar,” katanya.

Sherly Marsella Penyelenggara Future Education Expo 2019 dan sekaligus pemilik Halmahera Music School Semarang mengatakan, event yang dihelat selama enam hari itu, tak sekadar menampilakn pameran edukasi dari berbagai sekolah lintas agama untuk memberikan informasi seputar kebutuhan pendidikan.

“Kami juga menampilkan ragam hiburan dengan menampilkan deretan artis dan musisi profesional. Selain itu, edukasi tentang musik juga kami berikan dalam segmen seminar dan pertunjukan musik yang dapat dinikmati secara gratis untuk umum,” ujarnya.

Sherly berharap, event yang dihelatnya, mampu memberikan informasi lengkap dunia pendidikan dan wadah bakat generasi muda khususnya dalam bidang musik.(HS)

Uji Jaringan Fiberisasi, XL Axiata Gelar “Digi Race Competition 2019” di Semarang 

Hendi Sebut Anak Muda Menentukan Kemajuan Kota Semarang