HALO BLORA – Pengurus Perkumpulan Bhakti Praja Kabupaten Blora menggelar musyawarah untuk memilih ketua, guna mengisi kekosongan, setelah ketua lama Haryono SD meninggal dunia.
Kegiatan musyawarah dipimpin oleh Sekretaris Bhakti Praja, H Budi Suryono, dikemas dalam suasana kekeluargaan, kerukunan dan kegembiraan, di RM Jati Manis Jl Kolonel Sunandor No 26 Jetis Blora, baru-baru ini.
“Kita bersyukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Bijaksana, karena semua masih diberi nikmat sehat, semangat dan nikmat sempat untuk bisa bersilaturahmi sekaligus untuk bermusyawarah dalam memilih ketua perkumpulan Bhakti Praja,” kata Penasihat Bhakti Praja, HR Soebronto Yoesoef, mantan Wakil Bupati Blora, mengawali sambutan.
Ia mengajak semua yang hadir untuk mendoakan kepada almarhum H Haryono SD.
“Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” ucapnya, seperti dirilis blorakab.go.id.
Ia mengatakan dalam memilih pemimpin atau ketua ibarat memilih pasangan hidup. Bukan hanya rekam jejak yang perlu kita ketahui tetapi juga kepribadian dan karakter kandidat yang akan kita pilih.
Soebronto Yoesoef membeberkan, ada referensi warisan dari tradisi Jawa, yang selama ini selalu jadi pegangan dalam memilih calon pasangan hidup.
Hal itu dirumuskan dalam akronim B-3, yaitu bibit (garis keturunan atau asal usul), bobot (kepribadian dan pendidikan) dan bebet (status sosial-ekonominya).
Soebronto Yoesoef sangat mengharapkan pedoman tersebut jangan dimaknai secara kaku, mengingat organisasi Bhakti Praja merupakan perkumpulan para matan anggota DPRD, yang mayoritas sudah senior dan wisdom.
“Untuk itu hendaknya pemilihan ketua dilakukan secara musyawarah untuk mufakat agar nuansa kerukunan dan kekeluargaan tetap terjaga dan terjamin,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu pimpinan musyawarah Budi Suryono menawarkan bahwa dalam pemilihan ketua bisa dilakukan dengan secara voting dan musyawarah untuk mufakat.
Ternyata setelah ditawarkan kepada para peserta musyawarah untuk memilih apakah pemilihan secara voting atau musyawarah, semua memilih secara musyawarah untuk mufakat.
Hasilnya, HM Kusnanto terpilih sebagai Ketua Perkumpulan Bhakti Praja masa Bhakti 2023-2028.
- Kusnanto adalah mantan Ketua DPRD Kabupaten Blora dan saat ini juga diberi amanah sebagai ketua DHD 45, Ketua HKTI dan ketua perkumpulan mantan kepala desa se Kabupaten Blora.
Dalam sambutan HM Kusnanto mengucapkan terima kasih kepada para peserta musyawarah yang telah memberikan kepercayaan untuk mengemban mandat sebagai ketua Perkumpulan Bhakti Praja Kabupaten Blora semoga berkah dan amanah.
Dirinya segera akan mengadakan konsolidasi ke dalam dan koordinasi ke unsur pimpinan DPRD Kabupaten Blora serta ke pimpinan daerah Kabupaten Blora.
Disampaikan HM Kusnanto, bahwa dalam mengemban amanah selalu termotivasi oleh kata-kata bijak dari Presiden Amerika Serikat ke 35 John F Kennedy.
“Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu,” ucapnya.
Ia juga berharap kepada para anggota perkumpulan Bhakti Praja tetap guyub rukun paseduluran sak lawase dan menjadikan organisasi Perkumpulan Bhakti Praja sebagai wahana untuk bersilaturahmi dan tempat pengabdian di masa purna tugas sesarengan mbangun Blora.
Adapun susunan kepengurusan perkumpulan Bhakti Praja masa bhakti 2023-2028 sebagai berikut ;
- Penasihat :
- Soeharso BA
- HR Soebronto Yoesoef
- Kolonel Purnawirawan Suprapto mantan ajudan Gubernur Jateng HM Ismail.
- Ketua HM Kusnanto
- Wakil Ketua Singgih Hartono
- Sekretaris Budi Suryono
- Wakil Sekretaris Budi Hariyanto
- Bendahara Dwi Puji Rahayu
- Wakil Bendahara Endang Masbakhah.
- Pengawas :
- Bambang Sulistya
- Rawuh Siswanto
- Moch Shodiq Abdulhayyi.
Untuk diketahui Bhakti Praja merupakan kumpulan para mantan anggota DPRD Kabupaten Blora. (HS-08).