HALO SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan mendorong masyarakat untuk memperbanyak pemanfaatan lahan menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di setiap wilayah se- Kota Semarang. P2L ini penting untuk menjamin ketersedian pangan yang bergizi bagi masyarakat di sekitar area lahan tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramushinto mengatakan, pihaknya saat ini sudah memiliki tujuh kelompok atau P2L di tujuh Kecamatan se -Kota Semarang. Yakni Gunungpati (Kelurahan Pakintelan), Mijen (Wonolopo), Banyumanik (Kelurahan Tinjomoyo), Gajahmungkur (Kelurahan Sampangan) , Genuk (Kelurahan Gebangsari), Tugu (Kelurahan Mangkangkulon) dan Candisari (Kelurahan Jomblang).
Setelah tujuh kecamatan ini, pihaknya juga akan mengusulkan empat titik lagi untuk dikembangkan menjadi P2L, yakni di Kecamatan Gunungpati (Kelurahan Sukorejo, Patemon, Sekaran) dan Semarang Selatan (Kelurahan Lamper Tengah).
“Tujuannya dari P2L ini tidak lain adalah untuk menjamin ketersedian pangan bergizi untuk warga kurang mampu, juga seperti ibu hamil. Sehingga bisa disupplay baik itu sayuran, ikan lele, supaya janin dikandungan terpenuhi gizinya,” terangnya, usai menjadi narasumber kegiatan pelatihan pengembangan ketersediaan pangan yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang di Balai Kelurahan Sendangmulyo, Rabu (23/2/2022).
Dikatakan Bambang, tujuan lain dengan dibangunnya P2L ini masyarakat sekitarnya bisa mudah mengakses makanan bergizi seperti sayuran, hewan ternak seperti ikan lele, dan lainnya. Agar kebutuhan gizinya meningkat.
“Dalam pelatihan hari ini, yang dilatih peserta dari kader ibu-ibu PKK se-Kelurahan Sendangmulyo. Kami juga menggandeng pihak lain untuk menjadi narasumber yakni dari pelaku urban farming dari Kota Semarang dan menghadirkan Ketua Forum Kota Sehat, Krisseptiana Hendrar Prihadi dalam kegiatan ini,” katanya.
Pihaknya juga akan memetakan mana-mana wilayah yang memiliki angka stunting dan rawan pangan tinggi.
“Misalnya, ada lingkungan dengan kondisi kurang baik, bayinya stunting, sebagian besar warga kurang mampu. Harapannya P2L yang dikelola masyarakat nantinya hasilnya bisa memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar tersebut,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kota Sehat, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengatakan, bahwa ketersediaan pangan yang bergizi di Kota Semarang harus terus ditingkatkan. Pihaknya mendorong kepada para anggota tim penggerak PKK untuk bisa menyediakan pangan yang bergizi, beragam, dan seimbang serta aman bagi keluarga.
“Salah-satunya dengan cara memanfaatkan pekarangan yang ada di sekitar lingkungan masing-masing untuk mendukung ketersediaan pangan di keluarga. Masyarakat khususnya ibu-ibu dituntut untuk lebih kreatif serta inovatif dalam menyediakan, memanfaatkan dan mengolah bahan pangan bagi keluarga,” papar Tia, sapaan akrab Krisseptiana Hendrar Prihadi. (HS-06)