HALO SEMARANG – Pemkot Semarang akan mencari solusi guna mengatasi persoalan banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Minggu (12/4/2020) sore kemarin.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun terjun ke lokasi banjir bandang akibat luapan air jalan tol yang menerjang permukiman warga RT 4 dan 5 RW 13 Kelurahan Jomblang.
Didampingi Camat Candisari, Moeljanto, Lurah Jomblang, Nurhayati Budi Wahyuningtias, Babinkamtibmas dan beberapa dinas terkait, Wali Kota Semarang berkeliling ke rumah-rumah warga yang terkena luapan banjir.
Hendi, panggilan akrab Wali Kota Semarang itu berdialog dengan para korban untuk menggali informasi tentang kronologis kejadian.
Tidak hanya berdialog, Hendi juga memberikan bantuan sembako dan masker untuk korban banjir. Dirinya juga berkali-kali menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir tersebut.
Dalam tinjauanya di dua RT yang terkena dampak, ada dua rumah warga hancur akibat luapan banjir yang menjadi perhatiannya.
Menurut Hendi, banjir diakibatkan aliran air dari atas (jalan tol) sangat deras sementara pembangunan embung belum selesai.
“Selain itu banyak lahan yang sudah dipergunakan untuk perumahan, sehingga air tidak langsung meresap ke tanah tapi mengalir ke bawah,” terang Hendi di lokasi banjir, Senin (13/4/2020).
Lebih lanjut Hendi mengatakan, kebetulan di wilayah tersebut ada terowongan jalan tol yang terdapat saluran yang kurang besar.
“Sehingga air dari atas meluap ke saluran dan menerjang rumah-rumah penduduk,” ujarnya.
Untuk itu Hendi langsung memerintahkan Dinas PU supaya koordinasi dengan Jasa Marga untuk bergerak bersama menanggulangi supaya banjir tidak terulang.
“Hari ini kami langsung perintahkan Dinas PU untuk koordinasi dengan Jasa Marga supaya dua instansi ini bergerak bersama, siapa mengerjakan apa. Intinya jalan tersebut dinaikkan supaya saluran di bawahnya bisa lebih lebar,” terang Hendi.
Hendi juga berpesan untuk warga yang rumahnya di dekat saluran untuk selalu menjaga lingkungan, merawat saluran air, dan jangan sampai ada sumbatan-sumbatan.
“Tujuannya supaya ketika hujan deras seperti kemarin, air bisa mengalir dengan lancar,” pesannya.
Apapun itu, lanjut Hendi, warga harus kompak dengan bergerak bersama untuk mengatasi persoalan-persoalan di lapangan dengan penekanan pada saling menghargai, menghormati dan gotong royong.
Sementara untuk meringankan beban para korban, Hendi menyediakan 200 paket sembako, selain itu pihaknya juga memerintahkan Disperkim untuk membangunkan dua rumah yang hanyut.
“Untuk para korban kami siapkan 200 paket sembako dan saya juga sudah perintahkan Disperkim untuk membangunkan dua rumah yang hanyut akibat banjir itu,” pungkas Hendi.(HS)