SEMARANG – Meski telah dibangun sejak beberapa tahun lalu, warga sekitar kawasan Pasar Johar belum melihat progres siginifikan dalam pembangunan kawasan Pasar Johar, khususnya alun-alun Pasar Johar. Setahun berjalan, pembangunan masih berkutat pada pemasangan tiang pancang dan fondasi. Ronald, warga Kauman, Kecamatan Semarang Tengah mengatakan, hingga kini belum nampak hasil pekerjaan yang telah berjalan setahun ini.
“Kawasan Johar maupun alun-alunnya belum juga selesai pembangunannya. Padahal warga dan para pedagang sangat berharap pembangunan ini segera selesai dan kawasan ini menjadi “hidup” lagi. Jika masih seperti ini tentu sangat berengaruh pada perekonomian warga sekitar,” katanya.
Sejak terbakar tahun 2015 dan mulai dibangun setahun setelahnya, hingga kini pembangunan salah satu pasar induk terbesar di Jawa Tengah ini belum menunjukkan progres akan selesai. Ronald khawatir, pembangunan yang berjalan lama ini akan berdampak pada kepercayaan masyarakat pada kinerja pemerintah.
“Apalagi sebagian besar pedagang sudah pindah ke pasar sementara, dan mereka sudah sangat lama menunggu pembangunan ini selesai,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengatakan, pembangunan Pasar Johar Baru di bekas Pasar Kanjengan juga masih jauh dari harapan.
“Pembangunan Pasar Johar Baru harus menjadi perhatian karena progresnya minim. Pembangunan tidak ada perubahan kemajuan yang signifikan,” katanya beberapa waktu lalu.
Sekretaris Distaru Kota Semarang, M Irwansyah menuturkan, pembangunan tahap I alun-alun Pasar Johar Baru dengan anggaran Rp 50 miliar telah selesai akhir Desember 2018. Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang bersiap melanjutkan pembangunan tahap II alun-alun seluas 9.184 meter persegi ini pada Januari ini.
“Untuk tahap II akan kami lelangkan pada Januari 2019 ini. Berkas sudah kami siapkan. Anggarannya sama dengan tahap I yaitu Rp 50 miliar,” kata Irwansyah, Rabu (2/1).
Irwansyah memaparkan, pada tahap I alun-alun alun-alun yang dikerjakan mulai pertengahan Agustus sampai Desember 2018, meliputi pemasangan tiang pancang, pembuatan fondasi alun-alun, dan basement yang nantinya akan menjadi area parkir pedagang Pasar Johar Baru.
“Diharapkan proyek Alun-alun ini selesai pada akhir 2019 mendatang dan awal 2020 sudah dapat beroperasi,” harapnya.
Saat ini, katanya, alun-alun memang belum terlihat wujudnya karena masih bagian bawah yang dikerjakan. Wujud alun-alun baru terlihat sempurna setelah pembangunan tahap II selesai nantinya.
Dia menguraikan, setelah pembangunan tahap II selesai, pada bagian atasnya adalah alun-alun seluas satu hektare yang dipergunakan sebagai fasilitas publik. Sementara di sisi selatan terdapat koridor penghubung Pasar Johar menuju Masjid Kauman.
“Dalam koridor ini nanti ada tenda-tenda untuk pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan perlengkapan shalat. PKL yang semula berjualan di depan Masjid Kauman akan dipindah ke koridor ini,” tambahnya.
Dikatakan, proses lelang proyek tersebut sengaja dilaksanakan di awal tahun 2019 karena anggaran sudah tersedia. Selain itu, juga agar waktu pengerjaan relatih lebih lama sehingga hasilnya lebih maksimal.
Pada pelaksanaan pembangunan tahap I, sempat mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Proyek yang berakhir pada 28 Desember sebagaimana kontrak kerja itu terganggu pipa PDAM yang berada di bawah alun-alun.
“Tapi kami dorong terus untuk dilakukan percepatan dan sampai akhir Desember sudah selesai 100 persen,” tandasnya.(Halo Semarang)