
HALO SEMARANG – Sebagian apotek di Kota Semarang mengalami kekosongan stok oksigen tabung sejak sepekan terakhir. Hal itu akibat merebaknya kasus Covid-19.
“Stok oksigen kecil kosong, banyak yang memburu dari seminggu lalu,” ujar karyawan Apotek di Jalan Sriwijaya yang enggan disebutkan namanya, Selasa (29/6/2021).
Ia menuturkan, terjadinya peningkatan permintaan tabung oksigen ini membuat apoteknya juga sulit mendapatkan stok. Karena adanya pembatasan pengiriman dari pemasok.
“Ini kan stoknya kosong, mau order lagi sama sales-nya belum dikirim. Soalnya dibagi-bagi,” tuturnya.
Selain kekosongan oksigen, ia mengatakan, banyak masyarakat yang sekarang ini juga memburu vitamin. Akibatnya ketersediaan sejumlah vitamin juga semakin menipis.
Ia juga mengalami kendala yang sama seperti oksigen. Untuk mendapatkan stok vitamin dari pemasok sangat sulit. Oleh karenanya, dilakukan pembatasan jumlah yang dibeli.
“Vitamin C tidak langka tapi sedang diburu banyak orang. Ini masih ada tapi bentar lagi juga habis,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, kebutuhan oksigen di Jawa Tengah beberapa waktu belakangan mengalami peningkatan drastis. Kendati demikian, ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 masih mencukupi.
“Oksigen menipis tapi tetap terlayani. Belum sampai kehabisan walaupun mepet-mepet. Kita maklum, karena kebutuhan memang meningkat luar biasa. Karena ketersediaan oksigen secara nasional hampir semua provinsi membutuhkan,” kata Yulianto.
Yulianto menyebut, kebutuhan tiap individu di Jawa Tengah saat ini mencapai sekitar lima liter dalam sehari.
“Kebutuhan Jateng sekitar lima liter atau lima kubik per orang per hari. Tinggal kalikan saja. Yang butuh yang itu dulu, kalau nyimpen enggak (bisa). Paling sekarang kebutuhan dua hingga tiga hari,” ungkap Yulianto.(HS)