HALO SEMARANG – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah bersama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Amal Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (LazisMu) menyiapkan dana Rp 2 miliar untuk membantu korban banjir di Bogor, Banten, Bekasi, dan sekitarnya.
Hal itu disampaikan Ketua PW Muhamamdiyah Jateng Tafsir saat memberi penjelasan kepada media di Semarang, Rabu (8/1/2020) malam. Hal ini terkait respons Muhammadiyah terhadap bencana alam yang melanda sejumlah wilayah, termasuk banjir di Jakarta dan sekitarnya pada awal 2020.
Ketika memberi penjelasan kepada awak media, Tafsir didampingi Ketua Tanggap Darurat MDMC Jateng Chairil Anam, anggota MDMC Jateng Fajar Arya Pratama, dan Irda Nur Hidayat, Wakil Ketua Badan Pelaksana LazisMu Jateng Sukamto, Koordinator Program LazisMu Jateng Ihwan Shofa, serta Hasan dari LazisMu Kota Semarang.
“Sudah menjadi kebiasaan bagi Muhammadiyah untuk selalu tanggap terhadap bencana yang terjadi. Muhammadiyah mempunyai prinsip, sekarang bencana, sekarang juga berangkat. Untuk itu, begitu bencana terjadi, Muhammadiyah langsung mengambil langkah-langkah kedaruratan,” kata Tafsir yang juga dosen UIN Walisongo Semarang itu.
Muhammadiyah segera mengirim sukarelawan mandiri yang dikoordinnasi oleh MDMC Pimpinan Pusat Muhamamdiyah yang bermarkas di Jalan Menteng Raya No 62 Jakarta.
Adapun pembagian tugasnya, logistik dari MDMC, sedangkan pendanaan dari LazisMu.
MDMC Jateng sendiri mengirimkan 25 relawan yang direkrut oleh Pemprov Jateng dan sudah berangkat bersama 100 relawan lain.
Para sukarelawan tersebut Selasa (7/1/2020) diberangkatkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Ketua Bidang Tanggap Darurat MDMC Jateng, Chairil Anam menyampaikan, bahwa dana Rp 2 miliar akan disalurkan dalam bentuk uang dan barang, yang akan diaplikasikan sesuai kebutuhan di lapangan dengan sasaran utama Bogor, Banten, dan Bekasi.
Untuk wilayah tersebut, pihaknya masing-masing menyediakan 2.000 paket sembako, 2.000 peralatan sekolah anak, dan menyiapkan anggaran untuk membangun sanitasi air bersih.
Untuk wilayah Bogor dan Banten, katanya, jika sudah mendapatkan lokasi yang tepat pihaknya akan membangun hunian sementara bagi warga yang rumahnya terkena banjir dan tertimbun tanah longsor.
MDMC Jawa Tengah saat ini sudah mempunyai 631 sukarelawan terlatih, 30 personel di antaranya sudah bersertifikasi BNPB dan Basarnas, sehingga MDMC Jateng selalu siap membantu daerah di Indonesia yang mengalami bencana.
Untuk tanggap darurat, dalam membantu korban bencana di Jabodetabek, LazisMu Jateng sudah mengumpulkan dana sebesar Rp 900 juta dan masih dalam proses penggalangan dana untuk mencapai target Rp 2 miliar guna membantu korban bencana.(HS)