in

Mudir Ma’had Aly Tremas Sebut Program KKM Dapat Respons Positif Masyarakat

KKM Ma'had Aly Tremas. (Foto : kemenag.go.id)

 

HALO SEMARANG –  Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan menggelar Program Kuliah Khidmah Mahasantri (KKM) selama satu bulan. Ada 49 mahasantri yang menjalankan pengabdian di tengah masyarakat selama satu bulan.

Mereka dibagi dalam enam kelompok dan ditempatkan di empat kecamatan, yakni Nawangan, Tulakan, Kebonagung, dan Donorojo.

Mereka didampingi koordinator lapangan serta Muhadir Pembimbing Lapangan (MPL), memastikan program berjalan efektif.

Mudir Ma’had Aly Al-Tarmasi, KH. Luqman Harits Dimyathi mengatakan, Program KKM Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan bukan sekadar rutinitas akademik, tetapi juga bentuk nyata santri dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang ramah dan membumi.

Menurutnya, program KKM ini terbukti mendapat respons positif dari masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang masih minim pemahaman tentang fikih dan ushul fikih.

“Alhamdulillah, respons masyarakat luar biasa. Ini menandakan bahwa visi misi Ma’had Aly Al-Tarmasi sudah berjalan optimal,” ujar KH. Luqman, di Pacitan, baru-baru ini seperti dirilis kemenag.go.id.

Ia menambahkan, program ini akan dievaluasi agar lebih optimal ke depan. Salah satu masukan yang muncul adalah permintaan masyarakat agar durasi KKM diperpanjang.

“Silakan pengurus dan LP2M mengevaluasi bagaimana tahun depan,” tuturnya.

 

Membina Umat

KKM berlangsung sejak 21 Februari 2025. Selama satu bulan, para mahasantri tidak hanya fokus pada penguatan pemahaman keagamaan, tetapi juga ikut mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Di bidang agama, mereka membimbing warga dalam: praktik ibadah harian, pembinaan fikih dasar dan fikih wanita, pelatihan cara mengurus jenazah, serta penguatan pemahaman Islam di tengah masyarakat.

Di bidang ekonomi, para santri membantu pelaku UMKM lokal dalam branding produk dan pemasaran digital melalui media sosial. Mereka juga menggandeng Kantor Urusan Agama (KUA) setempat untuk memfasilitasi sertifikasi halal bagi produk usaha kecil.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Dr. Eko Wahid Budiyanto, menekankan bahwa program ini bukan hanya dakwah keagamaan, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat perekonomian berbasis komunitas.

“KKM ini juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi, mulai dari pelabelan produk hingga strategi pemasaran,” katanya.

Sekretaris Desa Kalikuning, Misnandi, menilai program KKM sangat membantu masyarakat dalam memperkuat pemahaman keagamaan.

“Kami sangat berterima kasih atas dedikasi para mahasantri. Program ini sangat bermanfaat bagi warga, terutama dalam memahami fikih ibadah. Kami berharap KKM bisa kembali hadir tahun depan,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Pengasuh Madin Al-Firdaus, Ustaz Zainal Mustaqim, yang selama sebulan penuh mendampingi para mahsantri.

“Meski hanya sebulan, kebersamaan ini meninggalkan kesan mendalam. Para santri mendapatkan pengalaman berharga dan spiritualitas yang semakin kuat. Kami berharap program ini bisa berlanjut di tahun mendatang,” katanya.

Program KKM Ma’had Aly Al-Tarmasi ini diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang, sehingga manfaatnya semakin luas bagi masyarakat Pacitan. (HS-08)

Kepedulian di Tengah Ramadan, Mayor Jenderal TNI Ramses Tobing Berbagi Kebahagiaan di Semarang

Menhub Apresiasi Korlantas Siapkan Operasi Ketupat secara Matang