in

Mochammad Herviano Foundation Gelar Pelatihan Barista Milenial di Gempolsewu Kendal

Pemateri Barista MHF, Karina sedang memperaktikkan pengolahan kopi yang baik dan benar kepada kaum milenial Desa Gempolsewu Rowosari, Kamis (19/11/2020).

 

HALO KENDAL – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kaum muda dan masyarakat terdampak pandemi, Mochammad Herviano Foundation (MHF) menggelar kegiatan Pelatihan Barista di Dusun Tawang, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kamis (19/11/2020).

Dalam kegiatan kali ini menghadirkan Barista Profesional dari MHF, Karina dan didampingi oleh senior Barista MHF Henry Christianto dan Priyo Priyatin.

Ditemui saat sesi istirahat, Karina mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan barista milenial ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan tentang kopi dan bagaimana meraciknya, hingga bisa menjadi komoditi yang bisa mendatangkan penghasilan.

“Dengan kegiatan ini, diharapkan warga desa bisa mendapat wawasan dan mengembangkan ilmu ini menjadi usaha yang bisa mendatangkan penghasilan,” terangnya.

Dijelaskan oleh Karina, dalam pelatihan ini, warga Dusun Tawang, Desa Gempolsewu diberikan pemahaman tentang berbagai macam jenis kopi, pohon kopi, dan cara meracik kopi.

“Kami sampaikan kepada peserta, perjalanan kopi dari sejarah, penanaman pohon, perawatan, pemanenan sampai pengolahan kopi menjadi produk yang berkualitas,” jelasnya.

Karina juga menambahkan, dengan pelatihan ini, warga khususnya kaum milenial diharapkan juga bisa mendapatkan ilmu perkopian dari ahlinya.

“Ilmu itu lebih bermanfaat daripada modal. Kalau ilmu itu bisa bermanfaat dan bisa ditularkan kepada orang lain. Sehingga harapan kami dari MHF, dengan pelatihan ini dapat mencetak barista-barista milenial yang berjiwa usaha dan siap untuk menjalankan usaha, baik warung maupun kedai kopi,” tukasnya.

Sementara itu pemateri lain dari MHF, Priyo Priyatin mengatakan, dengan pelatihan ini, milenial bisa tahu jenis-jenis kopi, baik itu arabika, liberika, dan robusta, khususnya kopi khas Kendal, yakni robusta.

Dikatakan, berbagai macam komoditas pertanian dan perkebunan dapat tumbuh dengan subur, termasuk kopi.

Dari dataran rendah sampai menengah hidup tanaman kopi jenis robusta. Kopi inilah yang sebagian besar populasinya mengisi kebun-kebun rakyat.

“Kemudian di lereng pegunungan Prau dan Ungaran, bisa ditemukan kopi arabika. Walau secara produktivitas masih kalah dengan robusta, kopi arabika Kendal tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujar Priyo.

Menurutnya, kopi yang harganya mahal ini juga menjadi gantungan hidup sebagian besar masyarakat pegunungan. Selain jenis kopi robusta dan arabika, Kendal juga memiliki jenis liberika, di mana tidak semua daerah di Indonesia memilikinya.

“Kendal patut berbangga karena daerah lain yang memiliki kopi liberika bisa dikatakan dapat dihitung dengan jari. Tumbuhan kopinya sendiri sudah ada sejak zaman Belanda,” imbuhnya.

Dijelaskan, kopi liberika yang sering juga disebut dengan kopi nangka ini memiliki aroma yang sangat wangi, dan biji yang cenderung besar dan lonjong. Kopi ini disenangi karena rendah kafein, cocok bagi peminum kopi yang menderita asam lambung.

“Pohon kopi liberika bentuknya tinggi besar, masih bisa kita temukan perkebunan rakyat. Karena tumbuhan lama, kopi liberika minim terkontaminasi bahan kimia berupa pupuk insektisida, dan lain-lain,” papar Priyo.

Dia pun mengungkapkan, kualitas kopi Kendal tidak kalah dengan daerah lain. Bahkan Kopi Kendal sudah termasuk dalam kategori kopi spesial dengan nilai di atas 8.0.

Salah satu peserta, Mohammad Aidin (35) mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, dengan kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan dan manfaat kepada pemuda di desanya.

“Ini sangat membantu warga yang terdampak pandemi. Karena dengan pelatihan yang mudah dalam penyampaian, sehingga kami bisa mengerti dan siap untuk membuka usaha,” ungkapnya.

Usai pelatihan para peserta yang dibatasi jumlah 20 orang, mendapatkan sourvernir peralatan pengolah kopi dari Mochammad Herviano Foundation.(HS)

Kalangan Muda Dominasi Posisi Pengawas TPS Di Jateng

Sambung Kebersamaan, Bupati Jepara dan Pengurus MUI Kunjungi Tokoh Agama