in

Mengubah Sampah Plastik Menjadi BBM, Solusi Cerdas Atasi Masalah Lingkungan

Salah satu pegawai saat menunjukan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik di Kantor Kecamatan Gunungpati pada baru-baru ini.

DI tengah permasalahan sampah plastik yang semakin mendesak di Kota Semarang, sebuah terobosan menarik muncul dari Kecamatan Gunungpati. Dengan kreativitas dan teknologi sederhana, pihak kecamatan berhasil mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM), menawarkan solusi inovatif untuk mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kian penuh.

Proses pengolahan sampah plastik ini dilakukan dengan metode destilasi kering, yakni pemanasan tanpa oksigen, yang memungkinkan sampah plastik diubah menjadi BBM. “Ide ini berangkat dari kepedulian terhadap limbah plastik yang mencemari lingkungan. Kami ingin mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” ungkap Plt Camat Gunungpati, Al Frida Very Sanav, Jumat (2/5/2025).

Inisiatif ini sejalan dengan program prioritas Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang menekankan pengurangan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Semangat ini mendorong Al Frida dan timnya untuk menemukan formula tepat dalam menangani sampah plastik.

“Dengan dukungan penuh dari pak Rohmad, bagian keamanan yang juga pecinta alam, kami berhasil menciptakan alat sederhana untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM,” lanjut Al Frida. Setiap Senin, seluruh pegawai kecamatan diimbau untuk membawa limbah plastik, menjadi bagian dari upaya kolektif ini.

Jika metode destilasi kering terbukti efektif, Al Frida berencana mengajak seluruh kelurahan di Kecamatan Gunungpati untuk menerapkan kebijakan serupa. “Tujuan utama kami adalah mengurangi dan mengolah sampah plastik, bukan sekadar menghasilkan BBM,” tegasnya.

Rohmad, penggagas alat pengolah sampah, menambahkan bahwa kepeduliannya terhadap kondisi laut dan kawasan pesisir yang tercemar sampah plastik mendorongnya untuk bertindak. “Kami ingin pengelolaan sampah tidak hanya sekadar memindahkan barang, tetapi memberikan dampak positif,” jelasnya.

Meskipun inovasi ini bukan hal baru di Indonesia, Rohmad mengakui masih sedikitnya tempat pengelolaan sampah plastik menjadi BBM. “Kami belum menguji jenis BBM yang dihasilkan, tetapi bermaksud menggunakannya untuk peralatan mesin seperti mesin potong rumput,” tutupnya.

Dengan langkah inovatif ini, Kecamatan Gunungpati tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi masalah sampah, tetapi juga menginspirasi daerah lain untuk menerapkan solusi berkelanjutan dan ramah lingkungan.(HS)

Bank Jateng Komitmen Dukung Program Tiga Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Pekerja Informal

Kapolda Jateng Jenguk Anggota yang Sempat Disandera Kelompok Anarko Saat May Day