in

May Day, Gubernur Jateng Minta Buruh Tak Buat Kerumunan Massa

Foto ilustrasi: demo buruh di Semarang.

 

HALO SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para buruh tidak membuat kerumunan massa saat memperingati hari buruh atau May Day, 1 Mei 22020. Ganjar meminta buruh merayakan May Day dengan sesuatu yang kreatif.

Hal itu disampaikan Ganjar usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (30/4/2020). Menurut Ganjar, di tengah wabah Covid-19, perayaan May Day harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

“Saya berharap teman-teman buruh merayakan May Day dengan sesuatu yang kreatif. Tolong jangan mengumpulkan massa yang banyak, karena itu bahaya,” katanya.

Ganjar mengusulkan agar perayaan May Day dapat dilakukan secara virtual. Apabila ada tuntutan yang ingin disampaikan pada pemerintah, maka bisa dilakukan secara tertulis atau audiensi perwakilan buruh.

“Kemarin perwakilan federasi buruh sudah menyampaikan pada kami dan menyampaikan beberapa tuntutan. Kalau memang masih ada tuntutan, silakan sampaikan dengan surat atau lainnya,” tambahnya.

Lagipula, lanjut Ganjar, isu yang sedang santer kemarin di kalangan buruh adalah Omnibus Law. Saat ini, pembahasan terkait itu sudah ditunda oleh pemerintah.

“Jadi buruh bisa tenang. Kemungkinan isu yang agak aktual soal Tunjangan Hari Raya (THR) atau kondisi ekonomi hari ini. Maka lebih baik besok dirayakan tanpa berkerumun dan saya mengajak para perusahaan untuk bersama kami membantu buruh. Minimal, sebulan di bulan Ramadan ini logistik rumah tangga mereka aman,” tegasnya.

Ganjar juga mengatakan akan memberikan bantuan kepada kawan-kawan buruh yang terkena dampak Covid-19. Mereka yang terkena PHK atau dirumahkan, akan diberikan bantuan dari pemerintah.

“Kami dari Pemprov Jateng besok akan mendatangi empat tempat, yakni Kota Semarang, Grobogan, Boyolali, dan Demak. Kami akan memberikan bantuan kepada kawan-kawan buruh yang di PHK atau dirumahkan,” katanya.

Bantuan itu, lanjut Ganjar, diberikan sebagai bentuk kepedulian kepada para buruh. Mereka yang sedang terkena PHK atau dirumahkan akibat Covid-19, memang harus diberikan perhatian.

“Ini bentuk bantuan pada mereka yang sedang nyandang susah (kesulitan). Mudah-mudahan bisa meringankan beban kawan-kawan kami,” pungkasnya.(HS)

Ganjar Usul Pemerintah Potong 50 Persen Total Pendapatan ASN untuk Bantu Penanganan Covid-19

Presiden Bicara Recovery Pasca-Covid, Jateng Fokus UKM dan Pariwisata