HALO KENDAL – Ada yang unik dari Masjid H Abdul Rahman, di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Masjid yang dibangun oleh H Mastur Darori seorang pengusaha setempat tersebut tidak seperti masjid pada umumnya, karena dibangun dengan memadukan arsitektur bangunan Tiongkok dan Jawa, atau masyarakat setempet menyebutnya Masjid Cheng Ho.
Masjid H Abdul Rahman yang sudah berdiri sekitar satu tahun lalu, berlokasi di sekitar Pasar Sukorejo Kendal atau di komplek pertokoan Joglo Mbah Mastur.
Mastur atau yang akrab disapa Mbah Mastur sebagai tokoh masyarakat dan pedagang setempat berharap, dibangunnya Masjid H Abdul Rahman bisa mempersatukan umat muslim dari semua organisasi keagamaan yang ada di wilayah Sukorejo dan sekitarnya.
Menurutnya tujuan utama pembangunan masjid ini adalah untuk menampung umat muslim terutama para pedagang di Pasar Sukorejo, ketika masuk waktu salat. Sehingga para pedagang dan masyarakat bisa melaksanakan salat berjamaah di masjid yang berdiri tak jauh dari Pasar Sukorejo.
Mastur menyebut, dirinya membangun masjid, karena melihat suasana dan kondisi di wilayah tersebut. Pasalnya ada muslim keturunan Tionghoa dan organisasi keagamaan lainnya yang juga bisa berjamaah di masjid bersama.
Sehingga, semua umat muslim selalu hidup rukun, tidak membeda-bedakan dari warna hijau, biru, merah atau warna lainnya.
“Masjid ini bangunannya mirip bangunan khas Tiongkok. Masjid tidak menampakkan identitas salah satu organisasi keagamaan, namun cenderung menggunakan ornamen Tionghoa untuk mempersatukan umat muslim. Baik keturunan Tionghoa maupun Jawa seperti bangunan Klenteng. Sehingga siapa pun umat Islam bisa melaksanakan ibadah salat di masjid H Abdul Rahman tersebut. Karena baik imam maupun para penceramahnya pun dari berbagai kalangan,” beber Mastur, Sabtu (5/8/2023).
Dirinya menambahkan, di Masjid H Abdul Rahman, juga diisi dengan kegiatan keagamaan rutin. Seperti setiap hari Sabtu digelar pengajian umum, yang mana ustaz maupun ustazah dari berbagai kalangan.
Selain itu juga ada kegiatan kajian Alquran bahkan di depan masjid juga ada warung yang diberi nama Warung Sodaqoh, yang mana semua umat muslim yang hendak makan, bisa makan sepuasnya gratis selama 24 jam. “Ini sebagai bentuk keberagaman, namun tetap bersatu dan sama-sama mengharap jadi umat Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam,” imbuh Mastur.
Salah satu ustazah yang selesai mengisi pengajian di Masjid H Abdul Rahman, Siti Maghfiroh mengaku sangat terharu saat pertama melihat bangunan masjid dan ornamennya seperti bangunan di China. Ia pun megaku baru pertama kali melihat masjid seperti itu di Kendal.
“Saya baru pertama kali di Kendal dan diundang mengisi pengajian di Masjid H Abdul Rahman, dan saya terkejut, karena dari luar tidak tampak seperti bangunan masjid. Apalagi saya cari papan nama masjidnya juga tidak ada, ternyata bangunan yang saya kira keleteng ternyata masjid. Subhanallah masjidnya bagus, termasuk para jemaahnya juga dari berbagai kalangan,” ungkapnya.
Diharapkan masjid H Abdul Rahman di sekitar Pasar Sukorejo tersebut bisa bermanfaat bagi umat muslim dan masyarakat luas. Apalagi di Sukorejo ada wisata Curugsewu, bagi para wisatawan yang akan menuju ke Curugsewu bisa mampir salat berjamaah, sambil berwisata religi.(HS)