HALO REMBANG – Program pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa agunan yang diluncurka Pemkab Rembang pada 2020 hingga 2023 lalu, untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama pandemi Covid-19 dan menghadapi inflasi, kini telah dirasakan menfaatnya oleh masyarakat.
Berdasarkan data PT BPR BKK Lasem, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melaksanakan program ini, kebijakan tersebut berhasil membantu lebih dari 12 ribu pelaku UMKM.
Plt Direktur Utama PT BPR BKK Lasem, Herry Setyo Nugroho, menyatakan bahwa kebijakan Pemkab ini disambut baik oleh masyarakat, yang tengah kesulitan akibat pandemi.
Program pinjaman lunak tersebut, yang dikenal sebagai Kredit Bulanan Mikro Bangkit (KBMB), disubsidi oleh Pemerintah Kabupaten Rembang dan tersalurkan sebesar Rp 55 miliar.
“Sasaran pelaku UMKM tercapai dengan terealisasinya bantuan kepada 11.272 pelaku UMKM. Pinjaman maksimal Rp 5 juta tanpa agunan,” kata dia, seperti dirilis rembangkab.go.id, Rabu (23/10/2024)
Selain program KBMB, Herry juga menjelaskan bahwa ada program lain dari Pemkab Rembang untuk menangani inflasi, yakni Kredit Bulanan Subsidi Inflasi (KBSI), yang diluncurkan pada 2022-2023.
KBSI ini berhasil tersalurkan dengan total Rp 4,16 miliar kepada 844 pelaku UMKM.
“Dua program ini sangat membantu masyarakat. Tanpa bunga, program ini memberikan modal usaha tambahan yang menguntungkan dan sangat ringan bagi para pelaku UMKM,” kata Herry.
Bupati Rembang Abdul Hafidz juga menegaskan bahwa kondisi masyarakat pada tahun 2020 sangat sulit, terutama bagi pelaku UMKM.
Untuk membantu mereka bertahan, Bupati Hafidz memutuskan untuk meluncurkan program pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan khusus untuk UMKM.
“Dulu maksimal Rp 5 juta tanpa bunga dan tanpa potongan apapun. Alhamdulillah, program ini sudah berjalan dengan baik,” katanya.
Kebijakan ini juga mendapat apresiasi dari para pelaku UMKM. Salah satu di antaranya, Ali Achmadi, menyampaikan bahwa perhatian Pemkab Rembang terhadap pengembangan UMKM sangat besar.
Melalui dinas terkait, Pemkab sering memfasilitasi pelaku UMKM dalam peningkatan kapasitas melalui pelatihan, kemudahan perizinan, serta membantu akses pemasaran melalui jaringan Indomaret dan Alfamart, termasuk dalam hal permodalan.
“Dulu ada program pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga. Kalau bisa, program seperti itu diadakan lagi,” harap Ali. (HS-08)