HALO SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melantik dan sekaligus mengambil sumpah jabatan dari eselon 2, 3 dan 4 di lingkungan Pemerintah Kota Semarang di Ruang Lokakrida, Gedung Moch Ichsan Komplek Balai Kota Semarang, Selasa (1/8/2023).
Sebanyak 349 ASN dilantik dan diambil sumpah jabatan sesuai dengan penempatannya masing-masing. Dalam formasi jabatan mereka mengisi mulai dari jabatan kepala dinas, camat, lurah dan staf di instansi.
Pejabat yang dilantik dan diambil sumpah jabatan di antaranya Susi Herawati menjadi Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. Dia sebelumnya menjabat Direktur RSUD Wongsonegoro.
Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang diisi Sih Rianung yang sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang. Sih Rianung menggantikan pejabat lama Suhindoyo.
Kemudian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martantono sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang. Dirinya menggantikan pejabat lama Rudianto. Selanjutnya, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan sebelumnya adalah Camat Gajahmungkur.
Dalam sambutannya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, menegaskan, bahwa dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pejabat eselon 2, 3 dan 4 di lingkungan Pemerintah Kota Semarang tidak atas dasar suka dan tidak suka. Melainkan dilihat dari kemampuan dan loyalitas serta integritas dalam bekerja dengan baik.
“Dalam penempatan yang baru ini, saya tegaskan tidak ada titipan, atau karena dasar like and dislike, suka atau tidak suka, namun dilakukan sesuai dengan aturan. Bahwa, aturannya pejabat yang sudah selama empat tahun ada di eselon 2 harus dievaluasi dan diassesment kembali agar bisa melakukan inovasi dan direfresh lagi untuk melayani masyarakat Kota Semarang,” paparnya.
Hal yang sama juga dilakukan untuk memilih penempatan yang sesuai bidangnya pada eselon 3 dan 4, maupun jabatan camat, lurah dan staf kecamatan maupun kelurahan. Sehingga nantinya, lanjut Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita G Rahayu, assesment yang dilaksanakan oleh BKPP dan tim dari KASN benar-benar menghasilkan ASN yang siap melayani dan ngemong masyarakat.
“Saya melantik lurah yang baru agar bisa mengetahui tupoksinya masing-masing sehingga bisa menjadi acuan dalam menjalankan tugas pemangku wilayah dengan baik. Saya berpesan kalau lurah dan camat sudah ada yang tidak disukai sama warganya di tempat yang baru, kan memang belum bekerja, namun harus ditujukan dengan kinerja yang baik. Karena penempatan ini sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan. Ada yang memang dipindahkan ke tempat yang baru untuk dalam rangka penyegaran, sehingga tidak mengalami titik jenuh di satu tempat saja dalam waktu yang lama. Tentunya dengan melihat kapabilitas, kompetensi dan kepatutan,” ungkapnya.
Selain itu, dirinya berpesan kepada kepala BPBD yang baru dilantik, bahwa Kota Semarang butuh inovasi dan cepat tanggap dalam merespon kejadian jika ada laporan dari warga.
“Karena memang ada orang yang fashion di lapangan ini juga yang dibutuhkan masyarakat. Lalu, di Dinas Perikanan bagaimana bisa membuat balai benih ikan yang berkualitas. Sebab, ikan saat ini sudah menjadi komoditas unggulan ekspor. Dan begitu juga di jabatan lainnya tidak ada merasa buangan atau karena faktor like and dislike. Karena saya bisa mempertanggungkawabkan penempatan ini sesuai dengan aturan,” katanya.
“Dan jabatan itu amanah. Saya tahu pasti ada yang tidak berkenan, nyaman dan tidak nyaman atas penempatan ini, namun saya harap bisa jadi tantangan semuanya agar bisa membangun Kota Semarang,” sambungnya.
Dikatakan Walikota, bahwa PR Kota Semarang saat ini terutama upaya penurunan angka kasus stunting belum juga turun.
“Sehingga pemangku wilayah harus menyinkronkan program dengan dinas kesehatan. Kemudian mengurangi angka kemiskinan ekstrem di wilayah Kota Semarang. Serta peningkatan pemakaian komponen lokal dalam negeri P3DN,” pungkasnya. (HS-06)