in

Kota Semarang Miliki Lahan Persawahan Terluas Dibanding Kota Besar Lainnya, Dukung Sistem Pangan Perkotaan Berkelanjutan

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memanen padi jenis Baroma yang ditanam di Komplek Balai Kota Semarang dalam upaya menggalakan gerakan urban farming, beberapa waktu lalu.

HALO SEMARANG – Kota Semarang yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 luas wilayahnya 373,7 kilometer persegi, saat ini masih memiliki lahan persawahan seluas 4.165,4 hektare atau 41,6 kilometer persegi atau 11,1 persen.

Luasan prosentase lahan persawahan tersebut jauh lebih banyak bahkan melampaui beberapa kota besar di Indonesia dari luas wilayahnya, seperti Bandung hanya sebesar 6,5 persen, Surabaya 5,4 persen dan DKI Jakarta 1,4 persen.

Dari data tersebut menjadikan Kota Semarang dengan keberadaan pertanian yang signifikan, adalah kota yang sesuai tuntutan sistem pangan perkotaan berkelanjutan yang semakin menguat belakangan ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, dengan luasan wilayah Kota Semarang yang ada, menjadikan Semarang sebagai salah-satu kota besar namun masih memiliki lahan hijau yang cukup luas.

Luasan persawahan yang dimiliki jauh melampaui beberapa kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya dan DKI Jakarta.

“Sistem pangan perkotaan yang berkelanjutan atau sustainable urban food system adalah sebuah ideal baru yang ingin dicapai oleh kota-kota dunia. Tekanan sistem pangan yang terus meningkat terhadap planet bumi telah semakin dikenali, bukan saja oleh kalangan ilmiah, tetapi juga oleh para pengambil kebijakan kota,” terangnya, Kamis (16/6/2022).

Terlebih Kota Semarang, lanjut dia telah mengikuti Pakta Milan, yaitu sebuah pakta kesepakatan bersama yang diikuti kota-kota di dunia untuk mengembangkan sistem pangan berkelanjutan yang inklusif, tangguh, aman, dan beragam, yang menyediakan makanan sehat dan terjangkau bagi semua orang dalam kerangka kerja berbasis HAM, yang meminimalkan limbah. Dan melestarikan keanekaragaman hayati sambil beradaptasi dan mengurangi dampak dari perubahan iklim.

“Kota Semarang juga memiliki komitmen kuat mendukung pertanian perkotaan terbukti dengan telah terbitnya Perwal Nomor 24 Tahun 2021 dengan ditindaklanjuti menjadi gerakan ‘Ayo Nandur’, program diversifikasi pangan, serta beberapa kegiatan lain yang menjadi gerakan bersama pemerintah dan masyarakat luas,” sambung Hernowo. (HS-06)

Disdikbud Jateng Fasilitasi Calon Peserta Didik untuk Konsultasi Online jika Temukan Permasalahan saat PPDB 2022

Pertahankan Sekolah Adiwiyata, SMPN 4 Cepiring Giatkan Peduli Lingkungan