in

Ketua DPRD Kota Semarang Tinjau Longsor dan Salurkan Bantuan Warga Terdampak 

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman didampingi anggota Fraksi PDI Perjuangan, Nungki Sundari, Djoko Riyanto dan Sugiyanto memberikan bantuan secara simbolis untuk warga terdampak tanah longsor di RT 3 RW 6, Kelurahan Lempongsari, Gajahmungkur, Selasa (9/2/2021).

 

HALO SEMARANG – Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman meninjau lokasi bencana tanah longsor di wilayah RT 3 RW 6, Kelurahan Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Selasa, (9/2/2021).

Dalam tinjauan tersebut, Ketua DPRD Kota Semarang bersama sejumlah anggota Fraksi PDIP Kota Semarang yang juga memberikan bantuan kepada perwakilan warga terdampak tanah longsor.

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, kegiatan sosial dan tinjauan ini untuk membantu meringankan beban warga yang kesusahan akibat terkena bencana tanah longsor pada Sabtu (6/2/2021).

Pihaknya bersama anggota Fraksi PDIP dapil IV Kecamatan Gajahmungkur dan Banyumanik bersepakat untuk memberikan bantuan.

“Sekaligus meninjau kondisi di lokasi longsor seperti apa. Sebenarnya kami ingin bertemu sejak beberapa hari lalu, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, baru hari ini bisa diadakan. Ini ada sedikit bantuan, harapan kami bisa bermanfaat untuk warga yang terdampak,” terangnya di sela-sela tinjauan di lokasi.

Menurut Pilus, sapaan akrab Kadarlusman, penanganan di lokasi tanah longsor harus secepat mungkin dilakukan, karena cuaca yang masih ektrem terjadi beberapa hari ini.

Penanganan darurat, kata Pilus dibutuhkan segera, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
Memang saat ini kondisinya belum bisa ditangani sampai seluruhnya.

“Tidak bisa dilakukan pemasangan fondasi di tebing yang longsor ini. Dilematis, yang bisa dilakukan dengan mengambil sisa-sisa timbunan longsoran terlebih dulu untuk dibersihkan, baru setelah itu dilakukan penanganannya oleh Disperkim,” imbuhnya.

Sedangkan untuk jumlah titik longsor di Kota Semarang, dikatakannya, cukup banyak. Seperti di daerah Lempongsari salah satunya. Lalu, daerah Banyumanik, Candisari, dan di Kecamatan Ngaliyan ada beberapa titik longsor.

Salah satu warga, Sulis Pusriani (43) mengatakan, kejadian tebing longsor terjadi pada Sabtu (6/2/2021) pagi, sekitar pukul 05.00 WIB. Lalu sore harinya sekitar pukul 15.00 WIB terjadi longsor susulan tebing.

Sehingga menimpa empat rumah warga yang berada di bawahnya.

“Yang paling parah ada tiga rumah, menyebabkan bagian dapur rumah rusak, termasuk menimbun kamar mandi,” katanya.

Tebing yang longsor, memiliki panjang sekitar 25 meter dan ketinggian tebing 15 meter.

“Kejadian longsor ini sudah terjadi dua kali. Yang sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1993. Dan tidak ada korban dalam kejadian tanah longsor ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Lempongsari, Dilinov Kamarullah mengatakan, total ada sebanyak 35 warga terdampak tanah longsor.

Karena tebing yang longsor, selain menimpa empat rumah warga, juga membuat was- was warga yang tak jauh dari sekitar tebing yang longsor.

Dan saat ini warga memilih mengosongkan  rumah mereka dan mengungsi di rumah saudaranya mencari lokasi yang lebih aman.

“Sebagian warga memilih untuk mengungsi di rumah saudaranya, dan masih satu keluarga yang mengungsi di musala terdekat,” katanya.

Saat ini, katanya, bantuan kepada warga terus mengalir, baik dari bantuan Pemkot Semarang, dewan dan donatur yang peduli.

“Bantuan itu berupa sembako, air mineral dan lainnya. Kami atas nama warga mengucapkan terima kasih atas kepedulian untuk membantu warga terdampak,” pungkasnya.(HS)

Hari Keempat Banjir Masih Menggenangi Kota Semarang

Banjir di Kota Semarang Masih Merendam Empat Kecamatan