HALO SEMARANG – Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran, sekaligus momentum untuk melakukan transformasi sistem kesehatan, yang fokus pada 6 pilar, salah reformasi di sistem kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengemukakan hal itu, dalam acara penandatanganan kerja sama Kementerian Kesehatan dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, belum lama di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Naskah kerja sama ditangdatangani Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso,
”Jadi suatu saat kita menghadapi pandemi lagi, kita jauh lebih siap, dibandingkan sekarang. Sistem ketahanan itu ada dari sisi alat-alatnya, infrastruktur, dan yang tak kalah penting orang-orangnya. Karena kalau pandemi sekarang ini, kita kekurangan orang untuk melakukan testing, tracing bahkan vaksinasi,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, seperti dirilis Kemkes.go.id.
Lebih lanjut Menkes mengatakan untuk mendukung ketahanan kesehatan ini, salah satu implementasinya adalah melakukan kerja sama, dengan berbagai pihak, salah satunya Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Dengan langkah dan semangat yang sama, Menkes mengajak Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, untuk ikut berpartisiasi dalam mengenalikan pandemi Covid-19, hingga membantu dalam pembangunan sistem kesehatan yang jauh lebih siap dan lebih tangguh.
”Kami menyadari tidak bisa bekerja sendiri. Kami juga tidak bisa melakukannya dalam bentuk program, tetapi harus berbasis gerakan, yang sesuai dengan Gerakan Pramuka. Sekarang ini diperkirakan ada 25 juta anggota Pramuka, yang bisa membantu untuk menegakkan protokol kesehatan, bisa membantu melakukan testing, tracing, dan isolasi, bahkan juga bisa membantu vaksinasi. Jadi ketika ada pandemi, kita lebih siap melindungi generasi yang akan datang,” kata Menkes.
Untuk itu, Menkes berharap jalinan kerja sama ini bisa terus berlanjut yang kemudian dioptimalkan dalam bentuk program yang berdampak bagi sistem kesehatan. Jangkauannya pun juga diperluas, hingga kwartir cabang di kabupaten/kota.
”Kerja sama ini mestinya harus jadi program, kita harus membuat tanda kecakapan khusus. Tapi tanda kecakapannya berkaitan dengan kesehatan,” imbuhnya.
Dengan demikian, akan semakin banyak sumber daya manusia dibidang kesehatan yang terampil dan berkualitas serta mendukung ketahanan sistem kesehatan.
Merespons hal tersebut, Budi Waseso menyebutkan bahwa dengan semangat Tri Satya, yang salah satu janjinya adalah menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, Pramuka siap meneruskan perjuangan dengan ikut mengambil peran dalam reformasi sistem kesehatan nasonal serta pengendalian pandemi Covid-19.
Pada kondisi seperti sekarang ini, pramuka ikut aktif dalam berbagai aktivitas pencegahan dan penanganan Covid-19.
Pramuka melakukan tugasnya dengan menjadi contoh, penyambung informasi, edukator dan pendamping di masyarakat. Melalui cara ini, pramuka berupaya meningkatkan kapasitas sekaligus memberdayakan mereka untuk lebih dalam menghadapi pandemi Covid-19.
”Pramuka tergerak untuk menjadi bagian dari penanganan pandemi. Berbagai kegiatan telah dilakukan seperti mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, selalu bersimpati dan empati terhadap mereka yang terdampak Covid-19, membantu vaksinasi bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air,” tuturnya.
Tak berhenti sampai disitu, Budi beharap optimalisasi pembangunan kesehatan bisa diimpelementasikan secara terus menerus di berbagai kegiatan kepramukaan baik dalam syarat kecakapan umum maupun syarat kecakapan khusus para peserta didik melalui kegiatan Saka Bakti Husada maupun kegiatan lainnya. (HS-08)