
HALO CILACAP – Pertamina Patra Niaga pastikan stok bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan Avtur untuk penyaluran di wilayah Regional Jawa Bagian Barat (JBB) dan Jawa Bagian Tengah (JBT), dipastikan aman pascainsiden kebakaran di area Kilang Cilacap, pada Jumat (11/6) malam.
Kepastian itu disampaikan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Putut Andriatno, dalam laman resmi BUMN tersebut. Menurut Putut Andriatno, insiden tersebut tidak memengaruhi penyaluran BBM dan LPG di wilayah Jawa Tengah, DIY dan sebagian wilayah Tasikmalaya dan Bandung, Jawa Barat.
“Saat ini, tujuh fuel terminal atau terminal BBM dan tiga LPG terminal di wilayah Jawa Tengah dan DIY, stoknya dipastikan aman dan tetap beroperasi secara normal. Untuk di wilayah FT Tasikmalaya dan FT Bandung Group, yang juga dipasok dari RU IV Cilacap, kondisi stoknya dalam keadaan aman dan siap menyalurkan BBM dan LPG di wilayahnya,” kata Putut.
Dalam keadaan ini, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan mekanisme pola suplai Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE), sebagai kontigensi plan. Mekanisme emergency bisa dilakukan dengan memaksimalkan produk dari kilang lain untuk disalurkan ke daerah atau sarana FT dan LPG terminal yang selama ini disuplai dari RU IV Cilacap atau mengoptimalkan alih suplai dari FT dan LPG terminal terdekat.
“Langkah RAE saat ini belum diperlukan, mengingat kebakaran tidak mengganggu operasional kilang dan tidak terkait produk BBM dan LPG. Kami juga terus memonitor stok SPBU, khususnya di daerah yang disuplai dari RU IV Cilacap, melalui sistem digitalisasi secara real time. Jadi tidak perlu panik, kami tetap berkomitmen memastikan ketersediaan BBM dan LPG bagi masyarakat,” tambah Putut.
Seperti diketahui, Jumat lalu satu tangki benzene di area Kilang Pertamina Cilacap mengalami insiden kebakaran. Tim pemadam kebakaran Kilang Cilacap bergerak cepat memadamkan api. Pemadaman dilakukan oleh 50 tenaga pemadam dengan menggunakan foam monitor, untuk mengarahkan penyemprotan foam ke titik api.
“Alhamdulillah, pukul 20.40 WIB kami sudah bisa mengendalikan insiden tersebut. Sampai saat ini, kami masih melakukan pengendalian dan pendinginan di sekitar bundwall untuk mencegah api timbul kembali,” kata Hatim Ilwan, Area Manager Communication, Relations, and CSR Kilang Cilacap.
Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan 1/3 produk Benzene atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tangki 3.000 barel. Benzene adalah produk kilang yang merupakan bahan dasar untuk petrochemical, tidak terkait dengan produk BBM atau LPG.
Hatim memastikan, Kilang Cilacap tetap beroperasi normal sehingga pasokan BBM serta LPG tidak akan terganggu. (HS-08)