HALO SEMARANG – Kota Semarang tidak hanya dikenal memiliki wisata alam yang bagus, namun juga memiliki potensi wisata pantai dan sungai atau wisata airnya. Salah satunya di Kawasan Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) yang saat ini sudah direvitalisasi. Bahkan muncul wacana Pemkot Semarang akan membuat pasar apung di Sungai BKB untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Wacana tersebut pun disoroti oleh Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Supriyadi, Jumat (4/8/2023). Menurut Supriyadi, saat ini kondisi BKB sudah diperbagus, bahkan beberapa waktu lalu Pemerintah Kota (pemkot) Semarang sudah meluncurkan wisata pasar apung di BKB meskipun hanya berjalan beberapa kali saja. Jika pasar apung bisa dilakukan secara berkala dan konsisten maka akan menggerakkan roda perekonomian terutama masyarakat sekitarnya.
“Memang ada kendala besar dalam pembuatan pasar apung yakni wilayah BKB berada di bawah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali- Juana,” terangnya.
Dikatakannya, bahwa pembuatan pasar apung memang masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Pembuatan pasar apung juga harus ada koordinasi yang intens termasuk dengan kesepakatan penggunaan dan pengembangan fasilitas yang dibutuhkan.
“Soalnya kewenangannya Banjir Kanal Barat kan di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sehingga mengalami kendala, jadi harus ada komunikasi intens sehingga ada kejelasan soal pengembangan rencana yang telah ada termasuk penggunaan fasilitas sekitar BKB,” paparnya.
Disamping itu, lanjut dia, jika pengelolaan fasilitas sekitar BKB bisa diserahkan ke Pemerintah Kota Semarang, maka bisa saja dibangun destinasi-destinasi wisata baru sebagai tempat hiburan masyarakat, salah satunya wisata air yang saat ini juga banyak berkembang di kota-kota lain.
“Di samping sekarang sudah ada bridge fountain yang cukup indah, kita bisa meningkatkan jadi destinasi wisata pasar apung misalnya yang sudah direncanakan. Kalau itu terwujud kan bisa jadi destnasi wisata baru yang cukup menarik yang terintegrasi dengan aktivitas ekonomi,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, pengembangan rencana pembuatan pasar apung ini masih parsial dan seremonial, belum menyentuh program pengembangan wisatanya.
“Coba bayangkan jika pasar ini kemudian ada dan beraktifitas seperti pasar pada umumnya yang menjual kebutuhan pokok tapi juga ada kafe dan spot-spot wisata menarik. Ini akan menjadi nilai tambah untuk dunia pariwisata di Kota Semarang,” jelasnya.
Selain itu, untuk pengembangan fasilitas juga dinilai masih kurang. Hal ini tentu menghambat terwujudnya rencana penambahan destinasi air tersebut. Pihaknya juga meminta kepada Pemkot Semarang dan BBWS Pemali-Juana agar rencana pembangunan pasar apung direalisasikan, sebab merupakan program yang berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga ada dampak positif bagi masyrakat baik secara ekonomis maupun entertain bagi masyarakat. (HS-06)