HALO SEMARANG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang mengajak masyarakat untuk bersama-sama terlibat mengawasi atau melakukan patroli di dunia maya dalam upaya pencegahan dugaan pelanggaran kepemiluan, khususnya dari serbuan konten hoaks menjelang Pilkada Serentak 2024 atau Pilwalkot Semarang pada 27 November. Sehingga pelaksanaan pesta demokrasi yang dihelat lima tahunan itu dapat berjalan dengan damai, aman, dan berintegritas.
Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu, Dwijaya Samudra Suryaman menjelaskan, pihaknya saat ini terus mensosialisasikan pengawasan partisipatif terhadap konten internet, yang sebelumnya pada tahapan pemuktahiran data pemilih Pilkada juga menggencarkan patroli kawal hak pilih. Apalagi, menurutnya, pengguna media sosial (medsos)/jaringan internet di masyarakat telah menjamur.
Untuk itu, dalam strategi pencegahan konten hoaks atau kabar bohong/fitnah dalam patroli pengawasan konten internet ini, yaitu dengan menggunakan metode Prebunking (pelibatan aktif) dan Debunking (kroscek data). Dari dua strategi ini untuk menangkal serangan hoaks, yang umum dipakai adalah metode Prebunking. Metode ini sendiri ada tiga tahapan yakni tahap prediksi, produksi, lalu diseminasi.
“Di tahap prediksi ini, bagaimana pengawas maupun masyarakat lainnya bisa menemukan isu-isu atau konten yang bakal banyak disorot dan diangkat ke publik. Misalnya, kejadian yang tengah viral sehingga menuai polemik. Lalu, tahap produksi yang terkait dengan membuat konten/materi yang edukatif dan menarik, sekaligus bisa untuk mengkonter dari serangan konten hoaks,” kata Dwijaya saat menjadi narasumber sekaligus membuka kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif “Kolaborasi Kelembagaan dalam Pencegahan, Pengawasan, dan Penanganan Serangan Cyber, Hoxs serta Isu Negatif untuk Menciptakan Integritas Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Hotel Novotel Semarang, Kamis (15/8/2024).
“Tentunya, konten tersebut nantinya mudah diterima oleh anak muda dan masyarakat umum. Dan tahap selanjutnya, diseminasi. Artinya ikut untuk menyebarkan konten positif yang bermanfaat, contohnya berisi pendidikan politik kepada masyarakat,” papar Dwijaya.
Selain itu, agar pencegahan dan pengawasan dan penanganan serangan cyber, hoaks, serta isu negatif dapat berjalan efektif, pihaknya menggandeng Diskominfo Kota Semarang. “Kami juga lakukan komunikasi intens ke lembaga atau istansi terkait, salah satunya Diskominfo Kota Semarang untuk menjalin kerja sama timbal balik yang positif. Hal ini untuk ciptakan pemilu berkualitas, seperti pemberian fasilitasi videotron sebagai sarana sosialisasi ke masyarakat, kaitannya dengan kepemiluan untuk disebarkan ke masyarakat. Harapannya ke depan kerja sama bisa berdampak positif di masyarakat dari beredarnya isu hoks, serangan cyber di Pilkada,” katanya.
Di samping itu, Bawaslu secara masif melakukan edukasi ke masyarakat, terkait upaya pencegahan terhadap dugaan pelanggaran aturan di Pilkada sejak dini.
“Ini dilakukan, mulai dari paswascam, dengan membuat konten kreatif. Karena saat ini sudah banyak tampil adalah anak muda, seperti di Pemilu kemarin konten mereka disebarkan ke masyarakat untuk pencegahan pelanggaran, tangkal isu hoaks, masalah pemilih yang tidak terakomodir, serta mensosialisasikan persyaratan pemilih. Lalu dalam pemilihan yang terkait dengan pengadaan logistik saat pemilihan,” pungkas Dwijaya.
Sementara, nara sumber lainnya, Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto menyampaikan, pentingnya upaya penguatan Literasi Digital. Apalagi, menjelang tahun politik, terjadinya serangan hoaks/berita bohong, maupun Malicious Software (malware) atau virus untuk merusak di sistem komputer cukup banyak terjadi.
Tercatat di Kemenkominfo jumlah serangan cyber di tahun 2023 lalu, ada 403.990 kali. Sedangkan di Kota Semarang, ada 900 kali serangan hacker. Yakni mulai dari slot gacor, judi online, penyerangan data pribadi sampai online scam.
Sehingga penguatan literasi digital ini, lanjut dia, guna memitigasi serangan yang berbau cyber, malware, phising/penipuan, untuk diprotek secara mandiri. “Salah satu cara yaitu dengan mengganti pasword secara berkala, dan tidak lupa menutup kembali atau meng log out/keluar setelah berselancar di dunia maya,” ujarnya.(HS)