HALO SEMARANG – Satgas Operasi Damai Cartenz akan menyelesaikan proses identifikasi para pendulang emas yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau yang dalam istilah TNI disebut sebagai kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Identifikasi dilakukan sekaligus untuk memastikan apakah para korban tersebut benar-benar pendulang emas, atau ada yang merupakan anggota TNI, seperti disebutkan oleh OPM.
Sebelumnya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM mengklaim bahwa terdapat 11 korban meninggal, di mana lima di antaranya merupakan anggota TNI.
“Masih akan kita identifikasi kembali,” kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf S, dalam keterangan resmi, Kamis (10/4/25), seperti dirilis tribratanews.polri.go.id.
Ia menyampaikan, hari ini evakuasi warga yang menjadi korban penyerangan kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, kembali dilakukan. Sejumlah warga mengungsi di Kampung Mabul dan Pelabuhan Longpon.
Kasatgas Humas mengakui bahwa lokasi kejadian dan tempat para korban mengungsi adalah medan yang cukup berat.
“Saat ini dari Operasi Damai Cartenz berdampingan dengan TNI akan melakukan proses evakuasi para korban. Karena medan yang cukup berat, maka perencanaan ini harus dilakukan dengan matang,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 11 orang yang tengah mendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menjadi korban pembunuhan oleh pihak yang diduga kuat merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pelaku menamakan dirinya sebagai TPNPB OPM Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
Peristiwa tersebut terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo. Informasi awal diperoleh pada 7 April 2025 malam, yang diperkuat dengan kesaksian salah satu korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Berdasarkan informasi yang diterima, korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah.
Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.
Sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Selain itu, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya.
Sementara dua warga sipil lainnya, yakni Tuan Dusun yang bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, diduga masih disandera oleh kelompok KKB.
Pada Rabu pagi, 9 April 2025, sebanyak 12 orang pendulang emas yang berhasil menyelamatkan diri menggunakan speed boat tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim gabungan, untuk melakukan tindak lanjut penanganan kejadian ini.
“Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia. Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga,” katanya.
Tim yang telah dikerahkan terdiri dari 15 personel Polres Asmat dan 11 personel gabungan dari Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz.
Tim tersebut kini berada di Kampung Mabul untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025 Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu hoaks. Mari jaga stabilitas keamanan bersama. Informasi resmi akan terus kami sampaikan secara berkala berdasarkan data valid dan proses penyelidikan di lapangan,” kata dia.
Satgas Operasi Damai Cartenz akan menindaklanjuti kasus ini melalui langkah hukum yang terukur dan profesional.
Selain itu, Satgas Operasi Damai Cartenz juga berkomitmen untuk terus menjaga keberadaan masyarakat sipil dari ancaman KKB agar terciptanya stabilitas keamanan di Papua. (HS-08)