HALO KUDUS – Jebolnya tanggul Sungai Piji dan Sungai Dewe di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, menjelang akhir pekan lalu, terjadi akibat pengikisan badan tanggul oleh arus sungai. Akibat tanggul jebol tersebut, wilayah tersebut kebanjiran.
“Kami bersama-sama untuk meninjau kondisi tanggul. Ternyata, memang karena abrasi oleh arus dari Sungai Piji dan Sungai Dawe yang akhirnya mengakibatkan air meluap sampai ke rumah warga,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo, kemarin seperti dirilis Kuduskab.go.id, saat meninjau perbaikan kedua tanggul tersebut.
Hartopo meninjau ke lokasi pembangunan tanggul, bersama Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma; Plt Kepala Dinas PUPR Kudus, Arief Budi Siswanto; dan Camat Mejobo
Pembangunan kembali tanggul tersebut dilakukan oleh personel gabungan dari TNI, Polri, Dinas PUPR Kudus, BPBD Kudus, BBWS Pemali Juana, dan BPSDA Seluna.
Lebih lanjut Hartopo mengatakan dalam upaya pembangunan tersebut terdapat kendala, alat berat tidak masuk ke lokasi. Karena itulah perbaikan terpaksa dilakukan oleh aparat pemerintah, TNI, dan Polri bersama masyarakat.
“Yang menjadi permasalahan, krane-nya tidak bisa masuk. Sehingga mengangkat secara manual yang otomatis memerlukan waktu yang agak lama. Kita doakan semoga cuaca hari ini mendukung, agar pembangunan cepat selesai,” tuturnya.
Untuk mencegah peristiwa serupa terulang, Hartopo meminta Dinas PUPR Kudus bersinergi dengan BBWS dan BPSDA, untuk mengontrol kondisi tanggul sungai yang keropos, agar segera diperbaiki.
Dirinya juga meminta peran aktif pemdes dan masyarakat dalam memantau dan secara swadaya menutup lubang-lubang kecil pada talut tidak membesar.
“Sebetulnya harus ada pemeliharaan tanggul secara rutin dari sinergitas BBWS, BPSDA, dan Dinas PUPR Kudus. Kalau dilihat permasalahannya karena arus deras dan bagian bawah tanggul sudah terkikis, maka ketika musim kemarau harus dikontrol. Selain itu juga perlu koordinasi yang baik dari Pemerintah Desa dan masyarakat untuk mencegah lubang talut agar tidak membesar,” kata dia. (HS-08)