in

Hadapi PMK, Peternak Sapi Diminta Tidak Panic Selling Sapi

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman. (Foto : blorakab.go.id)

 

HALO BLORA – Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman meminta para peternak di Blora untuk tidak panic selling sapi, menyusul merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah tersebut.

“Panic selling justru akan memperparah keadaan, baik secara sosial maupun ekonomi, karena akan dijual dengan harga yang sangat murah dan dampaknya bisa berakibat kerugian besar bagi peternak sendiri,” kata dia, di Blora, baru-baru ini seperti dirilis blorakab.go.id.

Jika peternak panik dan tergesa-gesa menjual ternaknya yang terpapar PMK, itu akan merugikan peternak sendiri karena harga ternak jadi anjlok.

“Yang penting masyarakat tidak panic selling. Ini justru akan merugikan para peternak sapi di Blora,” jelasnya.

Kepala DP4 Blora Ngaliman juga menyampaikan, berdasarkan data selama Januari 2025, total ada 634 sapi di wilayah setempat yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Yang sembuh ada 379 sapi dan yang mati karena PMK ada 50 sapi,” kata dia.

Lebih lanjut, Ngaliman menyampaikan, upaya yang dilakukan DP4 untuk menekan kasus PMK di Blora yakni menutup sementara pasar hewan.

“Sampai saat ini Pasar Pon Blora dan Pasar Pahing Randublatung masih ditutup. Tujuannya agar tidak terjadi lonjakan PMK,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan vaksinasi pada ternak sapi yang sehat agar sapi-sapi yang ada tidak terpapar PMK.

“Kami imbau masyarakat selalu waspada dan tidak panik menghadapi kasus PMK. Selalu waspada dan segera melaporkan kejadian PMK kepada petugas kesehatan hewan,” tegasnya.

Menurut Ngaliman, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh peternak untuk mencegah ternaknya terpapar PMK.

Misalnya, menjaga kebersihan kandang, memastikan pakan ternak terjamin, serta sterilisasi kandang ternak.

Selain itu, saat ini Pemkab Blora tengah menggenjot vaksinasi PMK.

“Yang penting, para peternak tidak panik,” kata dia. (HS-08)

Ini Upaya Pemkot Semarang untuk Tangani Banjir di Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk

Meski HPP Gabah Naik, Legislator Ini Tetap Minta Pemerintah Permudah Penyerapan ke Bulog