in

Grab Klaim Sumbang Rp 48,9 Triliun Bagi Perekonomian Negara

Michael Dwi Putra (paling kanan) saat berfoto bersama usai talkshow kampanye #AntiNgaret di Semarang, Selasa (6/8/2019).

HALO SEMARANG – Aplikasi penyedia layanan harian berbasis transportasi on-demand mengklaim telah berkontribusi Rp 48,9 triliun, bagi perekonomian Indonesia sepanjang pada tahun 2018 lalu. Angka tesebut dari hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategic.

Senior Manager Marketing Grab Indonesia, Michael Dwi Putra mengatakan, besaran angka tersebut meliputi bisnis layanan transportasi GrabBike, bisnis layanan pesan-antar makanan GrabFood, bisnis layanan antar barang GrabBox yang berkembang pesat di 224 kota daerah operasi Grab se-Indonesia.

“Tahun 2018 volume pengiriman makanan melalui GrabFood di 178 kota bahkan tumbuh mencapai sepuluh kali lipat. Pesat sekali,” ungkap Michael dalam kegiatan roadshow kampanye #AntiNgaret di Semarang, Selasa (6/8/2019).

Kampanye #AntiNgaret tidak hanya dilakukan di Kota Semarang saja, tapi di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Kampanye ini dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas kerja.

Grab memiliki tim pemetaan khusus untuk mengidentifikasi dan menciptakan titik penjemputan baru. Di Indonesia terdapat lebih dari lima juta pilihan titik penjemputan bagi pengguna. Dengan demikian proses perjalanan mitra driver dan penumpang lebih mudah dan efisiensi waktu.

Saat ini Grab telah diunduh lebih dari 150 juta pengguna, yang memudahkannya terhubung dengan 9 juta mitra pengemudi dan agen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara, sosiolog dan peneliti independen, Bayu A Yulianto menjelaskan, dampak dari budaya selalu mengulur waktu memang berpengaruh pada produktivitas kerja. Oleh karena itu, sebagai masyarakat modern harus bisa menghilangkan budaya ngaret.

“Hadirnya transportasi online sebagai pendukung mobilitas masyarakat modern sangat dibutuhkan. Kecepatan dan maksimal di dalam memanfaatkan waktu ini sangat penting,” tandas Bayu.(HS)

Paska Penutupan, Resos Argorejo Akan Dikembangkan jadi Kampung Tematik Wisata Religi

Hattrick Kekalahan di Kandang, Ada Apa PSIS?