HALO SEMARANG – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan menyelenggarakan Salat Idul Adha dengan menerapkan protokoler kesehatan ketat. Di antara jemaah yang hadir harus berwudlu dari rumah, membawa sajadah sendiri, serta wajib memakai masker.
“Bila jamaah tidak menaati ketentuan tersebut maka akan diminta pulang oleh petugas,” kata Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, Kamis (30/7/2020).
Selain itu, lanjut Prof Noor, begitu jamaah masuk area masjid dan plaza MAJT, juga akan dicek suhu badan, disemprot hand sanitizer, dan diarahkan jaga jarak secara ketat.
Menurut Prof Noor didampingi Sekretaris PP MAJT, KH Muhyiddin MAg, dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih tinggi, MAJT harus membuat aturan ketat untuk jamaah.
“Saya mohon jamaah benar-benar berdisiplin terhadap protokoler kesehatan ini, untuk kesehatan bersama. Jangan muncul klaster baru di MAJT di tengah Salat Id. Maka keselamatan jamaah harus kita jaga bersama dengan menerapkan disiplin tinggi,” pintanya.
Maka, lanjut Prof Noor, dalam salat Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 ini, MAJT tidak mengutamakan jamaah banyak yang biasanya mencapai 30 ribu, tetapi terpenting terjaganya standar protokoler kesehatan secara baik.
Salat Idul Adha di MAJT, akan bertindak sebagai pengkhotbah, Prof Dr KH Noor Achmad MA dengan topik “Haji dan Ibadah Kurban Mengukuhkan Persatuan”. Sedangkan imam Salat Id akan dipimpin KH Zaenuri Achmad, Alkhafid.
Hingga Rabu (29/7/2020), jumlah hewan kurban yang terkumpul di MAJT sebanyak 9 sapi dan 5 kambing. Kurban sapi antara lain dari Kapolda Jateng Irjen Achmad Lutfhi, Bank Jateng, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), BPKB Jateng, BPN Jateng, Kodam IV Diponegoro.
Sedangkan 5 kambing dari Prof Dr Noor Achmad, Grab 3 kambing dan 1 kambing dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng.
Rencana pemotongan dan distribusi daging hewan kurban akan dilaksanakan hari Sabtu (1/8/2020).(HS)