in

Ganjar Cek Penanganan Pekerja Migran di Bandara, Pastikan Protokol Kesehatan Dijalankan Ketat

Para petugas medis memeriksa pekerja migran yang datang melalui Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa (20/5/2020).

 

HALO SEMARANG – Para pekerja migran Indonesia mulai berdatangan ke Jawa Tengah. Setelah Senin (19/5/2020) sebanyak 57 pekerja migran dari Malaysia tiba di Jateng, pagi ini Selasa (20/5/2020) sebanyak 39 pekerja yang mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang.

Untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan ketat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau langsung penanganan para pekerja migran yang baru mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang itu.

Didampingi General Manager Angkasa Pura I, Hardi Ariyanto, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng, Ganjar berkeliling untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan dalam penanganan para pekerja migran.

Di tempat itu, Ganjar cukup puas dengan penerapan protokol kesehatan terhadap para pekerja. Begitu turun dari pesawat, semua pekerja migran dibawa ke ruangan khusus yang terletak di depan Ruang Imigrasi Bandara untuk dicek kesehatannya.

Satu persatu pekerja migran yang datang langsung dilakukan rapid test serta pengecekan kesehatan lainnya oleh puluhan petugas yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Saat antre, mereka juga duduk dengan kursi yang diatur jaraknya.

Meski mencoba mengajak ngobrol dengan para pekerja ataupun petugas, Ganjar tetap menaati protokol kesehatan yang ditetapkan. Dia tetap jaga jarak, memakai masker dan berkacamata khusus saat berbicara dengan para PMI dan petugas yang ada di sana.

“Mau pulang ke mana ini? Sudah rapid test kan? Sehat-sehat ya, jangan lupa nanti dikarantina dulu, biar semuanya aman,” ucap Ganjar dijawab siap oleh para pekerja migran itu.

Secara keseluruhan, Ganjar mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan terhadap para pekerja migran di Bandara Ahmad Yani Semarang sudah dilakukan ketat. Pihak Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah menyiapkan semua protokol dengan baik.

“Alhamdulillah bagus, semuanya bisa lancar karena sudah dipersiapkan dengan baik. Sehingga meski pengecekan secara ketat, tapi mereka kawan-kawan pekerja migran ini tetap merasa nyaman dengan pelayanan ini,” katanya.

Usai dicek kesehatannya di bandara, semua pekerja migran tersebut akan dibawa ke tempat karantina sementara di BPSDM Jateng. Di sana, mereka juga akan menjalani pemeriksaan sebelum dijemput pihak kabupaten/kota masing-masing untuk dikarantina di sana.

“Semua kami pull di BPSDM, sambil kami komunikasi dengan kabupaten/kota untuk dimput. Tapi ada yang dijemput ada yang tidak, nanti yang tidak tetap kami fasilitasi di tempat karantina kami itu,” terangnya.

Disinggung hasil pengecekan kesehatan terhadap para pekerja migran yang sudah tiba di Jateng, Ganjar menerangkan semuanya menunjukkan hasil yang baik.

“Hasil tes sampai hari ini negatif. Untuk pekerja yang turun melalui bandara Ahmad Yani Semarang, rapid testnya semuanya tidak reaktif. Hanya ada satu pekerja yang reaktif, itu bukan dari sini (bandara) tapi dari kapal (pelabuhan),” tutupnya.

Sementara itu, para pekerja migran yang baru tiba di Jateng menyatakan siap mengikuti peraturan pemerintah. Mereka juga siap melakukan karantina selama 14 hari saat tiba di kampung halaman masing-masing.

“Saya sudah dites di Malaysia, hasilnya negatif. Tadi juga di tes di sini (bandara) hasilnya negatif. Tapi saya siap dikarantina, demi kesehatan bersama tidak masalah,” kata Karyono, PMI asal Pati.

Hal senada disampaikan Mulia (36), pekerja migran asal Banyumas. Perempuan yang sudah bekerja tiga tahun di Malaysia itu mengatakan siap dikarantina.

“Ndak papa, lebih bagus itu. Saya siap dikarantina agar semuanya aman,” ucapnya.(HS)

Penerbangan Semarang-Kuala Lumpur Mulai Dibuka

Tak Bisa Pulang, Ganjar Beri Bantuan Pada Mahasiswa Asing asal Somalia dan Thailand