in

Eleminasi Kasus TBC di Kendal Masih Minim

Kegiatan Penguatan Organisasi TBC di daerah/Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan untuk Eliminasi TBC yang digelar Sub-Sub Recipient (SSR) Aisyiyah TBC-HIV Care Kabupaten Kendal, di salah satu rumah makan di kota Kendal, Selasa (22/12/2020).

 

HALO KENDAL – Penanganan penyakit menular TBC (Tuberkulosis) atau disebut dengan TB, menjadi tugas bersama dan tak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja. Pasalnya, dari target pemerintah pusat 11.006 kasus TB dapat ditemukan di Kabupaten Kendal, hingga di penghujung akhir tahun 2020 ini baru mencapai 39 persen temuan.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Toha mengatakan, pihaknya melalui puskesmas dan Aisyiyah TBC-HIV Care Kendal serta organisasi masyarakat lainnya, sudah bekerja secara maksimal.

Hal itu disampaikan saat membuka kegiatan Penguatan Organisasi TBC di daerah/Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan untuk Eliminasi TBC yang digelar Sub-Sub Recipient (SSR) Aisyiyah TBC-HIV Care Kabupaten Kendal, di salah satu rumah makan di kota Kendal, Selasa (22/12/2020).

“Kondisi pandemi Covid-19 ini yang menjadi kendala di lapangan. Kalau ada yang batuk-batuk dan mau didampingi untuk berobat justru ketakutan nanti akan dakaitkan dengan Covid-19. Sehingga temuan kasusnya menurun signifikan. Ini di lapangan juga dirasakan oleh kabupaten/kota lainnya,” kata Toha.

Ia mengungkapkan, kendati program pendampingan TB yang selama ini menjadi konsentrasi dari Aisyiah TBC-HIV Care bekerja sama dengan Global Found to Faigh AIDS, Tubercolosis and Malaria akan beakhir di tahun 2020 ini, namun semangatnya untuk mengeleminasi TB di Kabupaten Kendal patut mendapatkan apresiasi.

“Hal ini kita buktikan dengan membuat rintisan kader desa dan desa siaga. Harapan besar dari Aisyiah TBC-HIV Care ini sejalan dengan cita-cita Kementerian Kesehatan melalui program penanganan TB di tahun 2030 Indonesia akan eleminasi TB,” jelas Toha.

Ketua Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kendal, Muslikhah mengatakan, TBC merupakan penyakit yang mengkawatirkan dengan angka kematian cukup tingggi. Menurutnya, data WHO, Indonesia menempati urutan kedua jumlah kasusnya. Sehingga hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) yang berat.

“Terlebih Kabupaten Kendal penemuan kasusnya masih cukup rendah yaitu kisaran 39 persen. Padahal kami mempunyai mimpi eleminasi TBC di Kabupaten Kendal,” paparnya.

Muslikhah mejelaskan, sudah sekian waktu Aisyiah Kabupaten Kendal dipercaya oleh Global Fund untuk bersama-sama Dinkes Kendal inten mencari orang-orang yang terduga TBC sekaligus mengawal pengobatannya.

“Namanya program pendampingan pasti ada awal dan akhir. Untuk tahun 2020 ini, dengan baik Aisyiyah menyelesaikan kontrak kerja dengan Global Fun. Sehingga secara keorganisasian Aisyiyah tidak lagi sebagai penanggungjawab yang utama,” ungkapnya.

Tujuan pertemuan penguatan organisasi TBC di Kabupaten Kendal ini, nantinya akan terbentuk suatu forum bersama untuk penanggulangan penyakit TB. Karena tanpa peran serta jajaran pemangku kepentingan dan masyarakat, PR yang cukup berat ini tidak akan bisa berhasil diselesaikan.(HS)

Vino Serahkan Bantuan Aspirasi Dua Bus Ke Dua Yayasan Pendidikan di Kota Semarang

Buka Tempat Wisata, Hendi: Prioritaskan Protokol Kesehatan