HALO SEMARANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang telah menyiapkan sedikitnya tiga kantong parkir bagi pengunjung maupun masyarakat yang ingin menikmati event Batik Specta Nusantara yang digelar di Kawasan Kotalama, 1-9 Oktober 2022. Bagi pengunjung yang membawa kendaraan baik roda dua maupun empat bisa menuju parkir yaitu di DMZ, Metro Point dan Stasiun Tawang.
Dari pantauan, Sabtu (1/10/2022) pagi pukul 08.00 WIB, tepatnya di perempatan sebelum Polsek Semarang Utara, akses jalan menuju Letjend Suprapto, Kotalama sudah ditutup dengan cone plastik oleh sejumlah petugas dari Dishub. Sedangkan disepanjang jalan tersebut telah ditempatkan kursi -kursi untuk tamu undangan dan lainnya. Kemudian, tepat di depan Taman Srigunting juga terpasang sebuah layar LCD yang berukuran besar, sebagai background untuk panggung acara yang dilengkapi sound system dan sejumlah alat musik.
Dan diujung jalan tersebut sudah ditempatkan beberapa pembatas jalan di sebelah Kantor Bank BNI sebelum Jembatan Mberok, yang akan difungsikan sebagai penutup jalan jika acara pembukaan berlangsung.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, dalam rangkaian acara Batik Specta Nusantara di Kawasan Kota Lama yang dihelat selama sembilan hari tersebut, pihaknya hanya melakukan penutupan jalan akses menuju Jalan Letjend Suprapto yang digunakan saat acara pembukaan saja pada Sabtu (1/10/2022) bersama pihak jajaran kepolisian.
“Penutupan jalan hanya saat pembukaan. Untuk hari yang lain tidak ada penutupan karena pameran batiknya diadakan di dalam gedung Oudetrap,” terang Endro, Sabtu (1/10/2022).
Endro juga meminta pengunjung untuk memanfaatkan tiga kantong parkir yang sudah ditentukan saat ada penutupan jalan.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir tidak dapat tempat parkir saat akan datang ke Kotalama,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menempati parkir-parkir yang telah disediakan.
“Memang ada anggapan dari pengunjung misalnya kalau parkir di Tawang harus jalan kaki cukup jauh ke lokasi acara, kan kadang ada masyarakat yang mencari deketnya, jadi akhirnya muncul parkir liar, tidak ada petugas sehingga di arahkan ke tempat lain sembarangan. Meski sedikit jauh, diharapkan dengan berjalan kaki akan mengurangi polusi, sekaligus dapat berolahraga dan juga menyehatkan,” pungkas Endro. (HS-06)