HALO SEMARANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang akan membangun kelas baru di 36 sekolah baik TK, SD, maupun SMP di Kota Semarang.
Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, Pemkot Semarang memiliki 327 SD dan 43 SMP. Berdasarkan data pemetaan tahun 2018, sebanyak 60 persen bangunan sekolah yang ada di Kota Semarang dalam kondisi memprihatainkan atau butuh perbaikan. Pihaknya pun terus melakukan upaya pembangunan maupun perbaikan secara bertahap.
“Bukan berarti memprihatinkan secara keseluruhan seperti mau roboh, tapi ada yang butuh perbaikan, ada yang harus buat ruang kelas baru. Tahun ini, kami banyak bangun kelas baru. Ada sekitar 36 ruang kelas yang akan dibangun dan 16 sekolah perbaikan,” terang Gunawan usai rapat dengar bersama Komisi D DPRD Kota Semarang, Kamis (16/1/2020).
Dia mengatakan, anggaran sekitar Rp 34 miliar untuk pembangunan kelas baru itu akan dilaksanakan pada 2020. Mengantisipasi agar tidak terjadi bangunan yang roboh usai dibangun, pihaknya akan semaksimal mungkin dalam melakukan pembangunan. Pegawai Disdik Kota Semarang bagian sarana prasarana (sarpras) baik SD maupun SMP juga sudah disiapkan dari tenaga sipil. Sehingga, mereka akan lebih mengerti dalam masalah pembangunan.
“Kami selalu pakai baja konvensional untuk kuda-kuda meskipun agak mahal sedikit. Adapun untuk rengnya bisa pakai baja ringan,” ujarnya.
Sementara, untuk perbaikan SD Negeri Palebon 01 yang atap bangunan roboh beberapa waktu lalu, lanjut Gunawan, akan segera diperbaiki.
“Kemarin ada police line. Sekarang sudah dibersihkan. Mungkin pekan depan sudah mulai kami kerjakan,” tambahnya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Swasti Aswagati berharap, mulai 2020 ada pengawasan yang baik terhadap proses pembangunan sekolah sehingga tidak ada kejadian bangunan sekolah baru yang roboh.
“Tentu semua kembali ke DED, taat pada spesifikasi. Harapan kami ada pengawasan yang baik dari Disdik sehingga tidak terjadi lagi kasus seperti di SD Negeri Palebon 01 yang atapnya roboh,” tutur Asti, sapaan akrabnya.
Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti di SD Negeri Palebon 01, dia meminta Disdik untuk segera memperbaiki menggunakan anggaran operation and maintenance (OM) atau anggaran operasional dan pemeliharaan. Pada 2020 ini, dewan mengelontorkan anggaran untuk pemeliharaan sebesar Rp 3 miliar.
“Jadi untuk memperbaiki sarpras yang emergensi butuh rehabilitasi biaa pakai dana OM,” imbuhnya.(HS)