in

Dinilai Efektif Minimalisir Aktifitas Warga, Pemkot Perluas Program Penutupan Jalan di Kota Semarang

Salah satu petugas Dishub Kota Semarang menutup Jalan Pemuda Semarang untuk penanggulangan virus corona.

 

HALO SEMARANG – Dinilai efektif untuk meminimalisir aktifitas warga, Pemkot Semarang memperluas progran penutupan jalan.

Bahkan Dinas Perhubungan Kota Semarang dan Satlantas Polrestabes Semarang menambah durasi penutupan jalan di tiga ruas jalan yakni Jalan Dr Wahidin mulai simpang Kaliwiru hingga simpang Sisingamangaraja, Jalan Lamper Tengah mulai Simpang Majapahit hingga simpang Mrican, dan Jalan Tanjung mulai simpang Imam Bonjol hingga simpang Pemuda.

Sebelumnya, tiga ruas jalan tersebut ditutup selama 12 jam setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 06.00. Kini, Dishub dan Satlantas menutup tiga ruas jalan itu setiap hari selama 24 jam.

Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, pertimbangan tersebut diambil lantaran situasi dan kondisi saat ini diperlukan untuk memperasempit ruang gerak atau aktifitas masyarakat di jalanan.

Diharapkan masyarakat bisa mematuhi anjuran pemerintah agar tidak berpergian jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

“Yang jelas, kami semakin prihatin melihat Semarang dalam status zona merah. Itu artinya, secara massif dilakukan segala upaya untuk menekan penyebaran Covid-19,” terang Endro, Selasa (21/4/2020).

Sementara penutupan lima ruas jalan protokol di pusat kota masih diberlakukan yakni Jalan Pemuda dari Paragon Mall hingga Tugu Muda, Jalan Pandanaran, Jalan Pahlawan dari air mancur hingga Simpanglima, Jalan Gajahmada dari Simpanglima hingga Simpang Gendhingan, serta Jalan Ahmad Yani dari simpang RRI hingga Simpanglima.

Pada hari kerja mulai Senin hingga Jumat, lima ruas jalan itu ditutup setiap pukul 18.00 hingga 06.00. Sedangkan, pada Sabtu dan Minggu, lima ruas jalan tersebut ditutup total selama 24 jam.

Jika ditotal, hingga saat ini Dishub Kota Semarang dan Satlantas Polrestabes Semarang telah memberlakukan penutupan di delapan ruas jalan.

Meski demikian, bukan berarti pihaknya tidak memberi akses kepada masyarakat. Ruas jalan yang ditutup itu bukan satu-satunya akses yang dapat dilewati masyarakat.

Penutupan ini dilakukan guna meminimalkan orang luar Kota Semarang yang hanya sekadar melintas di jalan tersebut.

Dia berharap, masyarakat bisa bergerak bersama melakukam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Semarang.

“Kami mohon kerja sama dukungan dan kesadaran masyarakat untuk membatasi ruang geraknya. Aktifitas yang tidak perlu sekiranya bisa dikurangi,” pintanya.(HS)

Selain Tak Ada PHK, Mualim Berharap Perusahaan Tetap Siapkan THR Karyawan di Tengah Wabah Corona

Undip Beri Bantuan APD Untuk Jurnalis di Kota Semarang