
HALO SEMARANG – Pengendalian dan pengolahan sampah di Kota Semarang, penanganannya harus dimulai dari hulu persoalan. Keluarga memiliki peran penting dalam pengendalian dan pengolahan sampah di lingkungan rumah tangga. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono, Kamis (21/2/2019).
Menurutnya, strategi 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya.
“Untuk pengolahan sampah itu ada UU dan Perdanya. UU no 8 tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah. Bahwa memang harus ada 3R. Artinya ada usaha daur ulang dan upaya penggunaan kembali terhadap sampah,” ujarnya.
Untuk itu, persoalan, pengendalian dan pengolahan sampah bisa dilakukan di tingkat keluarga. Bisa digalakkan dengan beberapa cara, seperti optimalisasi kampanye bank sampah yang sudah berjalan di beberapa lokasi di Kota Semarang.
“Sehingga dari hulu ada pengendalian sampah. Atau memperbanyak tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) di masing-masing wilayah, sehingga ada upaya untuk mendayagunakan sampah dalam bentuk lain, contohnya kompos dan lain-lainnya,” imbuhnya.
Menurutnya, sampah yang ada di Kota Semarang harus bisa dikendalikan. Selain itu, persoalan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga harus segera dipikirkan oleh Pemkot Semarang. Apalagi saat ini kapasitas TPA Jatibarang hampir penuh.
“Lokasi TPA di Jatibarang itu kan cenderung akan overload. Padahal belum ada penyiapan loaksi baru. Pemkot harus bekerja ekstra mulai sejak dini untuk melakukan upaya pengendalian sampah yang bisa memulai pengurangannya dari hulu,” tandasnya.
Saat mengikuti jalan sehat di Kelurahan Wonodri belum lama ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan warga agar ikut menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat ini, akibat lingkungan kotor bisa menyebabkan tingginya angka kasus demam berdarah di Kota Semarang. Tercatat sampai akhir Januari 2019, sudah ada 80 penderita demam berdarah. Untuk itu Hendi mengajak warganya untuk mengaktifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Kalau tidak ingin ada yang terkena demam berdarah caranya harus intensifkan dan aktifkan program PSN dan jaga kebersihan lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan, setiap Jumat pagi dicek, saluran, vas bunga, bak mandi kalau ada air atau jentik nyamuk segera dikuras,” tandas Hendi.(HS)