in

Dari Hobi, Kini Rais Menjadi Distributor Ikan Cupang se-Indonesia

Rais Nurhalim Kurniawan Owner Cupangkostfish.

 

RAIS Nurhalim Kurniawan, mahasiswa semester akhir Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) jurusan Bimbingan Konseling ini memilih untuk mengembangkan usaha budi daya ikan cupang. Bermula dari hobi, ia sekarang telah memiliki dua orang karyawan dan menjadi salah satu distributor ikan cupang untuk beberapa reseller dari berbagai daerah di Indonesia.

“Memang dasarnya hobi. Jadi pas tren cupang awal-awal Covid-19 dulu, aku sebenarnya di Jakarta. Aku cuma suka budi daya. Ternak, ternak, ternak,” terangnya, Kamis (8/7/2021).

Lelaki asli Pedurungan, Kota Semarang ini mengaku mulai memelihara ikan cupang sejak akhir tahun 2018, sebelum akhirnya terjun ke dunia budi daya. Berawal dari memelihara dua pasang, tak disangka justru budi dayanya berhasil dan mulai menarik banyak reseller. Ia menamai usahanya Cupangkostfish.

“Aku ada amanah dari teman dari Depok. Dia ngekos ambil pascasarjana dan suka pelihara cupang. Dia punya banyak, mau diternakkan tapi nggak punya lahan. Terus dia ngasih aku dua (dua) pasang. Alhamdulillah jadi. Dari situlah aku mulai main ikan cupang. Itu 2018 akhir,” ungkapnya.

Ada dua jenis cupang yang saat ini ia budi daya. Yaitu cupang jenis plakat dan giant. Bermodalkan lahan dan perlengkapan seperti terpal, aquarium, dan lain sebagainya, ia kini sudah memiliki kolam selebar 25×30 meter.

“Aku kan nggak jual individu, fokusnya ke temen-temen reseller. Sekali keluar 50 ekor sampai 400 ekor. Sekarang budi dayanya lebih ke pemantapan pemasaran. Kalau budi daya kan sudah ada tim. Teman-teman ada di bagian kontes, salon, warna, banyak lah,” terangnya.

Harga yang ia tawarkan beragam, mulai puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Kendati demikian, Rais menjelaskan, kesulitan terbesar yang dihadapi selama berbisnis adalah konsistensi. Termasuk bentuk penyikapan dirinya ketika berada di posisi bawah agar tidak gulung tikar, serta penyikapan saat sedang di atas supaya tidak jemawa.

“Paling masalah sama konsistensi. Seperti berwirausaha kan kuncinya konsisten dalam hal pemasaran maupun pengembangan dan penerapan. Ke depannya ya memang lagi fokus untuk mengembangkan usaha dan pemantapan pemasaran aja. Memperluas jejaring toko,” pungkasnya.(HS)

Tekuni Bisnis Tembakau, Ragil Senda Gurau Melawan Anggapan Tingwe Budaya Kuno

SEA Games 2021 Ditunda