HALO SEMARANG – Kondisi tanggul jebol Sungai Plumbon di wilayah Mangkangkulon dan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang kian memprihatinkan. Setidaknya ada tiga titik tanggul yang rawan jebol akhirnya mengalami ambrol karena kuatnya aliran air sungai imbas hujan lebat yang akhir- akhir terus terjadi.
Salah satu tanggul yang jebol berada di RT4 RW 4 Kelurahan Mangunharjo sepanjang sekira lima meter dan tinggi satu meter. Saat ini baru ditangani sementara dengan trucuk bambu dan sand bag agar tak kembali ambrol.
Titik tanggul yang jebol lainnya, juga telah dibuat penahan tanggul sementara dengan trucuk bambu. Pemotongan pohon yang ambruk yang mengganggu aliran sungai, serta membersihkan sumbatan dari sampah.
Camat Tugu, Eko Agus Padang mengatakan, pihaknya terus melakukan penanganan bersama dengan BWWS Pemali-Juana, Dinas PU, dan aparat wilayah setempat serta BPBD.
“Tanggul jebol karena memang sudah rawan, terlihat adanya retakan pada dinding tanggul dan tekanan akar pohon bambu di sekitar tanggul yang membuat tanggul miring. Jadi kalau ada limpasan aliran air akibat hujan deras beberapa hari terakhir ini bisa membuat tanggul rawan jebol,” katanya, baru-baru ini.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya juga telah membuat dapur umum dan pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak.
“Yakni memberikan bantuan logistik berupa nasi bungkus untuk sarapan. Sedangkan pelayanan dapur umum dan kesehatan ini dipusatkan di satu tempat di Kelurahan Mangunharjo,” imbuhnya.
Dikatakan dia, adapun warga terdampak tanggul jebol makin meluas mencapai ratusan warga. Yakni sebanyak 177 kepala keluarga (KK) di Mangunharjo dan 45 KK di Mangkangkulon. Kejadian tanggul jebol dan air limpasan dari Sungai Plumbon masuk ke rumah warga sekira pukul 22.00 WIB.
“Kejadian tanggul jebol pada Selasa (4/2/2025) pukul 10 malam. Di wilayah Tugu kondisnya diguyur hujan dengan intensitas sedang pada malam hari mulai jam selapan malam,” pungkasnya. (HS-06)