HALO KENDAL – Bagi para penggemar kopi dan ingin tahu pengolahan kopi yang baik, Cafe Kopi Segerr Warass menjadi salah satu pilihan untuk menikmati kopi sehat.
Selain kopi, aneka kuliner seafood pun dapat dinikmati di cafe yang terletak di jalan Raya Sukorejo – Parakan Km 1,5 Desa Mlatiharjo, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal.
Manager, Eko Heri Widianto mengatakan, Cafe Kopi Segerr Warass ini bisa menjadi tempat berkumpul bersama teman, saudara, kolega hingga keluarga. Buka mulai pukul 09.00 WIB hingga malam hari.
“Para penikmat kopi dijamin puas, dan untuk harga dijamin sangat terjangkau bagi semua kalangan. Apalagi ditambah jaringan wifi gratis, menambah nyaman dan betah para pengunjung,” ungkapnya, Minggu (20/12/2020).
Selain itu, lanjut Eko Heri, cafenya juga berfungsi untuk penjualan produk kopi dalam berbagai bentuk olahan yaitu biji kopi, souvenir dari biji kopi, minuman siap saji dalam berbagai bentuk minuman kopi kekinian.
“Keberadaan Cafe Kopi Segerr Warass ini, tidak lepas dari peran Tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), sebagai pemrakarsa dan pelaksana Program Pengembangan Desa Mitra Desa Mlatiharjo, Kecamatan Patean. Sementara DRPM Dikti yang berperan sebagai penyandang dana dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal sebagai pemilik wilayah,” terang Eko.
Menurutnya, Cafe Kopi Segerr Warass ini dikelola oleh kelompok mitra dan PPDM UPGRIS yang saling terkait. Di antaranya Kelompok Tani Mlati Makmur, kelompok ibu-ibu PKK, dan Kelompok PKH (Program Keluarga Harapan).
“Program mitra ini, mengedukasi pengolahan biji kopi yang mempunyai nilai jual tinggi kepada kelompok warga Desa Mlatiharjo dan masyarakat lainnya. Harapannya, dengan program edukasi ini, dapat memberikan nilai tambah pada aspek ekonomi dan sosial bagi warga,” imbuh Eko.
Dikatakan, secara teknis, Kelompok Tani Mlati Makmur, Kelompok Ibu-ibu PKH, dan Kelompok ibu-ibu PKK Desa Maltiharjo diberi pelatihan oleh tim PPDM UPGRIS sehingga mampu mengolah biji kopi secara modern menjadi bubuk kopi rempah dengan berbagai pilihan rasa dan aroma.
“Pembuatan bubuk kopi rempah dilakukan dengan menggunakan mesin modern. Sehingga hasilnya bisa maksimal, tanpa menghilangkan aroma dan rasa kopi,” jelas Eko.
Beberapa kelompok mitra tersebut, lanjutnya, juga diberikan pelatihan, untuk mengembangkan inovasi kopi dalam berbagai bentuk produk. Selanjutnya, juga diberikan pelatihan pengemasan menggunakan aluminium foil agar aroma tetap terjaga, serta pendampingan.
“Kelompok Mitra juga kami berikan pelatihan, untuk mengembangkan inovasi kopi dalam berbagai bentuk produk, dengan contoh produk kopi Segerr Warass. Meliputi pemasaran produk kopi melalui market place, serta melalui berbagai platform online market. Selain itu, juga dilatih tentang pengelolaan Cafe kopi,” paparnya.
Eko pun mengungkapkan, Desa Mlatiharjo termasuk wilayah dataran tinggi di Kabupaten Kendal. Sehingga banyak tanaman kopi yang ditanam di pekarangan rumah penduduk. Selain menanam kopi jenis robusta, arabika dan excelsa, kini penduduk mulai menanam kopi jenis liberika.
Lebih jauh, Dosen UPGRIS yang mengabdi di daerah tersebut menambahkan, tanaman kopi yang tumbuh di daerah semakin atas, aromanya mendekati seperti rempah-rempah dan sangat harum.
“Hasil panen kopi selama ini, karena terdesak kebutuhan hidup, hanya dijual pada tengkulak, namun dengan harga rendah karena masih dalam kondisi basah,” lanjut Eko.
Dia berharap, dengan adanya pendampingan dari tim PPDM UPGRIS, persoalan yang dihadapi warga Desa Mlatiharjo selama ini, terpecahkan dan ada solusinya.
“Jadi persoalan dalam pengelolaan hingga manajemen pemasaran kopi bisa terpecahkan, dan memiliki solusi. Sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga Mlatiharjo,” pungkas Eko.(HS)