HALO SRAGEN – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meresmikan bantuan sumur air bersih di 6 lokasi di Kecamatan Sumberlawang dan Miri, baru-baru ini.
Keenam lokasi pembuatan sumur air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtonegoro Sragen tersebut, merupakan donasi dari PT Glory Industrial Semarang Sragen.
Adapun lokasi sumur di Dukuh Gagan RT 24 dan 25 Desa Cempoko; Dukuh Bulakrejo RT 24 Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang.
Sumur juga dibuat di Dukuh Sumberejo RT 05 dan Dukuh sari RT 03 Desa Gilirejobaru Kecamatan Miri.
Lokasi lainnya yaitu Dukuh Bulakrejo RT 21 Desa Ngargosari Kecamatan Sumberlawang, didanai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sragen.
Juga di Dukuh Dondong RT 01 Desa Gilirejobaru Kecamatan Miri, didanai dari bantuan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Sragen.
Direktur PDAM Tirtonegoro Sragen, Hanindyon Heru Prayitno, seperti dirilis sragenkab.go.id, mengatakan pengerjaan keenam sumur Corporate Social Responsibility (CSR) membutuhkan waktu 2 – 3 minggu.
Tenaga teknisi PDAM selaku pelaksana, bekerja hingga tengah malam dikarenakan target untuk segera menemukan sumber air sehat.
“Kita mencari sumber air secara gambling, meskipun sudah menggunakan alat listrik tapi masih ada kemungkinan sumber air yang kita temukan kurang pas secara kualitas maupun kuantitas.” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan di beberapa titik ditemukan sumber air yang kurang jernih atau bahkan tidak keluar airnya. Dalam kasus tersebut, tenaga teknisi harus segera berpindah tempat untuk mencari sumber air lainnya.
Meskipun membutuhkan dana yang cukup besar yaitu Rp 35 juta untuk satu sumur beserta fasilitasnya, namun Hanindyo mengaku sumur dengan debit 0.5 liter/ detik tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan bantuan drop air menggunakan tangki
“Satu tangki air bersih biasanya langsung habis dalam satu atau dua hari, tapi sumur air sehat ini bisa menyediakan air bagi 2 RT atau sekitar 66 KK secara berkesinambungan apabila dirawat pompa, toren, dan pulsa listriknya.” tegasnya.
Penjelasan senada disampaikan Ketua RT 24 Dukuh Gagan, Sutarno. Dia menyatakan bahwa sumur CSR yang mereka dapatkan di tahun 2018 dapat berfungsi secara maksimal selama 4 tahun sebelum akhirnya debit airnya berkurang di tahun 2022.
“Alhamdulillah… kami mendapatkan sumur baru dari kedalaman 60 meter, airnya bagus dan tidak asin.” ungkapnya.
Bersama dengan Ketua RT 25, ia berencana akan membagikan air kepada warga menggunakan jaringan yang lama. Untuk sementara, warga diperbolehkan mengambil air dari toren kapan saja tanpa dibatasi jumlahnya.
“Terima kasih, Ibu Bupati, yang sudah memprakarsai perusahaan-perusahaan untuk membantu kami. Ke depannya, sumur ini akan kami kelola bersama-sama dengan masyarakat.” ucapnya.
Camat Sumberlawang, Indarto Setyo Pramono, turut mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sragen, yang pada 2023 lalu telah memberikan bantuan 12 sumur di Kecamatan Sumberlawang.
Kemanfaatan sumur-sumur tersebut dalam mengurangi dampak kekeringan masih dirasakan oleh warga Sumberlawang sampai saat ini.
“Semoga sumur yang kita resmikan hari ini dapat mengurangi dampak kekeringan secara berkelanjutan hingga tahun 2025 dan tahun-tahun berikutnya.” harapnya.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni, seusai acara Peresmian Bantuan Sumur Air Bersih Dalam Rangka Penanggulangan Kekeringan, menyampaikan bahwa untuk mengentaskan kekeringan secara lebih masif maka kemungkinan akan dilakukan penghijauan di sekitar sumur agar sumber air terus ada.
Didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen, Hargiyanto, Bupati menyatakan bahwa 33 sumur bantuan di tahun 2023 masih berfungsi secara optimal sebanyak 70% dan 30% lainnya membutuhkan perbaikan.
“Sumur yang lama 100% masih keluar air, hanya saja 30% di antaranya kurang berfungsi secara optimal.” terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Ngargosari, Sriyono, membeberkan bahwa dengan adanya CSR ini sangat membantu 88 keluarga yang tinggal di Dukuh Bulakrejo RT 21. Pasalnya, musim kemarau di bulan Juli hingga Oktober menimbulkan kekeringan di beberapa wilayah sehingga mengharuskan warga untuk mendapatkan air dengan cara mengambil air di waduk ataupun sungai terdekat.
Ungkapan rasa syukur juga diutarakan oleh Warga Dukuh Bulakrejo, Sri Lestari, yang merasa terbantu dengan adanya bantuan sumur ini.
“Semoga airnya selalu lancar, jadi warga tidak kekurangan air bersih lagi.” pintanya.
Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemecahan kendi di depan masing-masing sumur oleh Albert mewakili PT. Glory Industrial Semarang – Sragen, Subhan sebagai perwakilan dari Baznas Kabupaten Sragen, dan SEKDA mewakili Korpri.
Dilanjutkan dengan pengecekan air dari kran tandon oleh Bupati Sragen. (HS-08)