in

BMKG: Musim Kemarau Lebih Lama Satu Bulan, Diperkirakan Hujan Baru Turun pada November

Sejumlah pohon di bibir pantai mulai mengering, dikarenakan musim kemarau tahun ini yang cukup panjang.

 

HALO SEMARANG – Berdasarkan perkiraan Stasiun Klimatologi Semarang sebagai Unit Pelaksana Teknis BMKG di Provinsi Jawa Tengah, musim hujan tahun ini mundur satu bulan. Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat, khususnya para petani untuk menanam tanaman dengan menyesuaikan musim yang saat ini berlangsung.

Kepala Stasiun Klimatologi Semarang, Tuban Wiyoso mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di level kabupaten dan kecamatan mensosialisasikan kondisi musim tahun ini.

Dengan demikian, kegiatan pertanian di Jawa Tengah bisa berjalan lancar.

“Kami lakukan koordinasi kepada para petani di daerah-daerah, terutama daerah dengan sistem tadah hujan. Kalau daerah pertanian yang mengandalkan irigasi mungkin tidak terlalu berpengaruh,” katanya, Kamis (29/8/2019).

Dia menambahkan, di daerah Pantura seperti, Demak, Jepara, dan Rembang musim hujan dimulai Desember 2019. Hal itu dipengaruhi oleh angin timuran dari arah Australia masih kuat.

Tidak hanya tanaman, ikan-ikan di tambak atau waduk juga sedikit banyak terpengaruh pada musim kemarau, karena perubahan suhu dan permukaan air yang turun.

Namun dikatakannya, hal ini tidak sepenuhnya merugikan jika masih dalam batas normal.

Bagi pencari ikan, hal ini bisa saja menguntungkan karena sumber makanan ikan di danau atau waduk akan ke atas sehingga ikan juga akan ikut naik ke permukaan. Dengan demikian ikan akan lebih mudah ditangkap.

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang, Iis W Harmoko mengatakan, pihaknya memperkirakan datangnya musim hujan di Jawa Tengah jatuh pada November 2019. Namun di beberapa daerah di wilayah Pantura, musim hujan akan dimulai pada Desember 2019.

“Sebelum memasuki musim hujan, BMKG meminta masyarakat untuk waspada terhadap musim peralihan atau pancaroba. Pada transisi musim inilah yang kerap terjadi bencana dan badai. Seperti hujan serta angin bahkan petir akan menjadi pertanda pergantian musim telah tiba. Dan biasanya hujan lokal intensitas tinggi akan terjadi dalam waktu singkat. Sekitar setengah hingga satu jam saja,” imbuhnya.

“Sehingga perlu langkah antisipasi untuk bersiap-siap jika nanti tiba-tiba terjadi hujan intensitas sedang atau tinggi. Hal itu dilakukan agar selokan tidak tersumbat oleh sampah dan menyebabkan banjir,” tandasnya.(HS)

Kabar Baik untuk PSIS, Claudir Marini Jr Siap Tampil Lawan Arema

Hari Nur Tak Jadi Absen, PSIS Bawa 19 Pemain ke Malang