HALO SEMARANG – Upaya percepatan dekarbonisasi dalam mencapai target Emisi Nol Bersih pada 2060 yang menjadi fokus pemerintah, juga menyasar sektor transportasi yang merupakan salah satu penyumbang emisi atau gas buang terbesar. Salah satu solusi untuk memitigasi dampak lingkungan dari sektor ini adalah dengan mengintegrasikan moda transportasi ramah lingkungan ke dalam kegiatan sehari-hari dan operasional bisnis.
Untuk itu, masih dalam momen memperingati Hari Ozon Internasional di bulan September, Blibli sebagai pionir omnichannel commerce mengambil langkah nyata sebagai perusahaan berbasis teknologi pertama yang memprioritaskan opsi green delivery di Indonesia.
Co-founder & COO Blibli, Lisa Widodo mengatakan, dengan berkolaborasi dengan Grab, layanan ini akan direkomendasikan bagi pelanggan yang melakukan pemesanan produk dengan pengiriman instant delivery, yakni dengan jarak maksimal 10 kilometer dari lokasi pick up.
Blibli juga menawarkan subsidi ongkos kirim untuk layanan terbaru ini, sehingga pelanggan dapat berkontribusi pada perluasan adopsi logistik yang lebih ramah lingkungan.
“Selain itu, Blibli pun turut memberikan insentif berupa poin bagi karyawan yang menggunakan transportasi umum, terutama moda transportasi ramah lingkungan untuk bepergian dari dan ke kantor,” ujarnya, Kamis (3/10/2024).
Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus mengintegrasikan keberlanjutan dalam operasional bisnis.
“Rekomendasi opsi Green Delivery dalam platform kami menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi emisi dari kegiatan operasional dan rantai pasok. Kerjasama dengan Grab ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi dapat menjadi solusi untuk menciptakan rantai pasok yang lebih bertanggung jawab,” paparnya.
Dilansir dari studi PwC Indonesia, kata dia, 73 persen dari responden tertarik menjadikan motor listrik sebagai kendaraan tambahan, dan sebanyak 22 persen responden bersedia untuk mengganti kendaraan bahan bakar fosil mereka menjadi kendaraan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan urgensi mengurangi emisi serta perubahan pola pikir yang lebih mementingkan lingkungan dan sustainability.
Selanjutnya, memasuki bulan ketiga sejak diluncurkan pada Juni lalu, adopsi penggunaan metode green delivery oleh para pelanggan Blibli yang menggunakan layanan Grab instant delivery mencapai 60 persen.
“Kenaikan ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran pelanggan untuk berbelanja dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Pelanggan dapat menggunakan layanan ini dengan mudah, yakni cukup memilih metode pengiriman green delivery pada saat checkout produk yang diinginkan,” imbuhnya.
Lisa mengungkapkan, lewat kerja sama Blibli dan Grab ini, apabila layanan green delivery diterapkan secara menyeluruh pada semua pengiriman same day dan instant delivery, Blibli berpotensi mengurangi emisi hingga 26 ton CO2 per tahun. Hal ini sejalan dengan focus materiality Blibli Tiket Action – payung program ESG Blibli Tiket untuk mendukung kinerja lingkungan berupa pengurangan emisi.
Sementara, Director of Digital & Sustainability, Grab Indonesia, Rivana Mezaya menambahkan, Grab dan Blibli memiliki semangat yang sama untuk mengurangi jejak karbon, yang mana sejalan dengan target Grab untuk mencapai netral karbon pada tahun 2040. Pengurangan emisi perlu diselesaikan bersama dan memerlukan sinergi multipihak.
“Kami berharap adopsi penggunaan kendaraan yang lebih rendah emisi ini dapat menginspirasi inisiatif serupa dalam mewujudkan rantai pasok yang lebih bertanggung jawab dan berkontribusi pada kondisi bumi yang lebih baik,” pungkasnya. (HS-06)