HALO SPORT – Manuver Enea Bastianini terhadap Jorge Martin pada MotoGP Emilia Romagna, 22 September lalu, masih jadi pergunjingan.
Grand Prix (GP) Indonesia di Sirkuit Mandalika, 27-29 September mendatang, masih diramaikan dengan momen manuver tajam di Sirkuit Misano itu.
Satu salipan La Bestia, julukan Enea, pada lap terakhir itu telah menjadi plot twist rangkaian balapan di Misano jilid 2.
Bastianini menjadi pahlawan tuan rumah karena sukses menjadi juara di kandang, sedangkan Martin tersakiti.
Banyak pihak yang memiliki pandangan berbeda soal cara manuver La Bestia.
Ada yang pro, ada pula yang kontra.
Salah satu yang pro adalah Carlo Pernat, pengamat MotoGP sekaligus manajer Bastianini.
’’Enea pantas mendapatkan kemenangan itu,’’ ujar Pernat seperti dilansir dari Paddock-GP.
’’Kemenangan itu diraih dengan menyalip yang agresif. Dia memang memiliki peluang di situ karena sudah menunggu momen yang tepat untuk menyerang,’’ tambahnya.
Pria asal Italia itu lantas membandingkan dengan pembalap lain yang pernah lebih agresif dan lebih ngawur.
Pernat menyebut Marc Marquez banyak melakukan manuver seperti itu.
’’Pada seri sebelumnya, Jorge juga memblok Enea, jadi situasinya sekarang impas,’’ tandas Pernat.
Carlo berharap La Bestia kembali menjadi yang terdepan pada GP Indonesia.
Dalam klasemen sementara pembalap, Martin berada di posisi pertama disusul Pecco Bagnaia, Bastianini, dan Marquez. (HS-06)