in

Banjir Rob Teratasi, Aktivitas Warga Degayu Lancar Kembali

Lahan di Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara yang semua sering terkena rob, kini kering sehingga dapat digunakan kembali. (Foto : pekalongankota.go.id)

 

HALO PEKALONGAN – Pembangunan tanggul untuk pengendalian banjir dan rob di Kota Pekalongan, Jawa Tengah membuahkan hasil yang positif.

Salah satunya di wilayah Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara yang bertahun-tahun terdampak banjir dan rob, kini berangsur teratasi. Dengan teratasinya banjir dan rob tersebut, aktivitas warga pun lancar kembali.

Lurah Degayu, Fariki, seperti dirilis pekalongankota.go.id menerangkan pembangunan pengendali banjir dan rob Sungai Loji dan Sungai Banger, terbagi menjadi tiga paket kontraktual.

Paket I yakni pembangunan kolam retensi dan kolam tambat kapal, area pelimpah, rumah pompa, bendung gerak, parapet Sungai Loji, dan bangunan regulator gate.

Paket II berupa normalisasi dan pemasangan parapet Sungai Banger, pemasangan parapet dan normalisasi Sungai Mati, pekerjaan tanggul Pantai Slamaran, tanggul Pantai Degayu.

Lalu, pembangunan rumah pompa Seruni, tanggul pantai rumah pompa Pabean, dan tanggul pantai rumah pompa Sengkarang-Silempeng.

Paket III berupa pekerjaan tanggul dan long storage Sibulanan (Zona 1, 2, 3 dan 4), pembangunan rumah pompa Sibulanan, long storage dan rumah pompa Susukan serta Clumprit, tanggul Sungai Loji, pekerjaan jalan trem Gabus-Susukan serta mekanikal dan elektrikal.

Di wilayah Degayu, Alhamdulillah yang semula seperti lautan karena sering terdampak banjir dan rob, berkat adanya tanggul Sungai Susukan dan rumah pompa Susukan, kini mulai terlihat daratan.

“Sebagian lahan sawah warga yang terendam sudah kering kembali. Aktivitas warga bisa lancar lagi,” ucapnya, Kamis (1/8/2024).

Menurutnya, wilayah Degayu sekarang sudah terlihat lebih baik kondisinya, tambak-tambak dan sawah warga sudah tidak terendam khususnya di sisi barat tanggul.

Jalan utama yang menjadi akses menghubungkan ke Pantai Slamaran yakni Jalan Labuhan sudah ditinggikan dan diaspal. Sehingga, jalan tersebut sudah bisa dilewati.

Dari total wilayah Degayu 330 hektare, yang terdampak banjir dan rob sekitar 200 hektare, lahan yang sudah tertangani sekitar 100 hektare, dan yang belum karena berada di sisi timur tanggul sekitar 100 hektare. Sekitar 130 hektare itu berupa pemukiman warga.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kota Pekalongan, yang telah berkolaborasi membangun sistem pengendalian banjir dan rob di Kota Pekalongan khususnya yang menyasar Degayu. Aktivitas warga kami baik yang berjualan, sekolah, bermain, bekerja, dan sebagainya sudah normal kembali,” kata dia.

Ketua RT 03 RW 02 Kelurahan Degayu, Amat Sinang mengaku senang dan bersyukur dengan terbangunnya tanggul sungai di wilayahnya.

Sebelumnya terbangun tanggul dan rumah pompa, kondisi Kelurahan Degayu telah terendam banjir dan rob sekitar 3 tahunan dengan ketinggian 1-1,2 meter.

Sawah-sawah warga yang dulunya produktif akibat terendam banjir dan rob, dimanfaatkan warga untuk mencari ikan.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada tanggul dan rumah pompa, lahan sawah maupun pemukiman warga sudah kering dan terlihat daratan,” kata dia.

Dia mengaku sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, karena sekarang wilayah Degayu sudah tidak terkena rob lagi.

Sekitar 15 hektare lahan sawah di sisi timur tanggul, rencananya akan digunakan untuk pertanian kembali dan ditanami padi Biosalin, atas kerja sama Kodim 0710/Pekalongan dan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan.

“Di lahan itu sudah mulai kering dan bisa dimanfaatkan, aliran irigasinya pun sudah lancar,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan, Sirin, warga Degayu sekaligus pedagang kayu, bahwa ia sangat senang, kini dirinya bisa membuka usaha kayunya lagi di wilayah Degayu.

“Dulu jualannya susah, karena di wilayah sini terendam banjir dan rob tinggi. Sekarang sudah kering, Saya senang bisa berjualan lagi, akses mobilitas warga juga sudah lancar,” beber Sirin.

Lahan yang sudah kering juga dimanfaatkan oleh kalangan anak muda di Kelurahan Degayu untuk menyalurkan hobinya bermain sepak bola setiap sore di lapangan, salah satunya Sofi.

Nampak, Sofi dan anak-anak lainnya sangat antusias dan senang bisa kembali bermain dengan ceria.

“Dulu kondisinya tergenang air sampai sepusar hingga tidak bisa bermain

Akhirnya, waktu itu kami harus bermain bola ke wilayah kelurahan sebelah yaitu di belakang SMP Negeri 17 Pekalongan. Sekarang Alhamdulillah kondisinya sudah kering dan bisa buat main bola lagi seperti sedia kala, dan tidak harus jauh-jauh lagi ke wilayah sebelah,” kata dia. (HS-08)

Pj Wali Kota Tegal Minta Percepatan Digitalisasi Sesuai SOP

Persiapan Pengamanan Pilkada, Polres Demak Gelar Tes Kesamaptaan Jasmani