HALO KENDAL – Bupati Kendal Dico M Ganinduto menegaskan dinas terkait harus melakukan terobosan dan inovasi untuk mengurangi jumlah pengangguran di wilayahnya. Saat ini angka pengangguran di Kabupaten Kendal masih cukup tinggi di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah.
Angka pengangguran disebutkan secara umum karena adanya pertumbuhan jumlah kesempatan kerja yang tersedia, tidak bisa mengimbangi pertumbuhan jumlah angkatan kerja yang terus semakin meningkat.
Karena itu sudah saatnya harus ada terobosan baru atau inovasi untuk menurunkan jumlah angka pengangguran di Kabupaten Kendal.
“Salah satu contoh, seperti kemarin yang kita lakukan, melalukan kerjasama dengan Pemerintah Singapura untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja ke depan untuk Kawasan Industri Kendal. Itulah namanya terobosan,” ujar Dico usai acara Rapat Koordinasi Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Kendal kepada wartawan, Senin (4/4/2022)
Dijelaskan, saat ini di Kabupaten Kendal masih ada sekitar 7,55 persen atau sekitar 70 ribu angka pengangguran.
“Target kita di tahun 2022 ini, bisa membuahkan 40 ribu bisa tercapai. Sehingga angka pengangguran di Kabupaten Kendal berkurang signifikan,” ungkap Dico.
Bupati menambahkan, dirinya tidak mau melakukan hal-hal yang normatif dan sudah biasa saja. Dikatakan, kalau cuma bikin acara job fair dan pelatihan-pelatihan itu sudah biasa dilakukan. Dirinya menginginkan ada terobosan yang dapat menyelesaikan permasalahan pengangguran secara nyata.
“Ya ngapain kalau cuma buat pelatihan-pelatihan saja. Kita bisa buat pelatihan, misalnya dengan 20 ribu peserta pelatihan menjahit. Tapi setelah itu para peserta tidak mendapatkan lapangan pekerjaan, ya hanya buang-buang waktu saja,” tandas Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kendal, Cicik Sulastri usai acara kepada awak media mengatakan, pengangguran merupakan masalah yang pokok dalam suatu masyarakat modern.
Menurut Cicik, pada umumnya pengangguran disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya.
“Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Kendal sesuai data BPS mencapai 7,55 persen, di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah yakni 5,95 persen,” jelasnya.
Untuk itu pihaknya berusaha untuk menurunkan angka pengangguran di tahun 2022 berkisar 0,82 persen. Jadi dari 7,55 persen menjadi 6,73 persen.
“Jika dihitung pada tahun 2022 ini penyerapan tenaga kerja sebesar 0,82 persen atau berkisar 6 – 7 ribu orang,” ujarnya.
Dirinya berharap, ada kolaborasi antara pemerintah pusat, pemda, kalangan dunia usaha, media massa dan masyarakat itu sendiri. Kolaborasi ini nantinya akan dilakukan dengan menggunakan media aplikasi Kendal Karier.
Dijelaskan Cicik, nantinya para pelaku usaha menyampaikan kebutuhan tenaga kerja dan pelatihannya kepada calon tenaga kerja. Kemudian dari Pemda memfasilitasi untuk memberikan pelatihan-pelatihan.
“Harapannya bisa menghasilkan calon tenaga kerja yang berkopenten. Dan pasca pelatihan calon tenaga kerjanya langsung diserap oleh para pelaku usaha,” ungkapmya. (HS-06).