in

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Pimpin Kerja Bhakti Massal se-Kota Semarang

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin penanaman pohon di wilayah Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Minggu (30/10/2022).

HALO SEMARANG – Mengantisipasi datangnya musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir, Pemerintah Kota Semarang, Minggu (30/10/2022) pagi melaksanakan kerja bhakti massal di seluruh wilayah kecamatan se-Kota Semarang. Kegiatan yang dipusatkan di kantor Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan difokuskan pada upaya pembersihan sampah di kawasan rawan banjir di Kota Semarang. Hal itu dilakukan melihat tingginya curah hujan di kawasan Semarang yang dikhawatirkan akan menimbulkan rob serta banjir.

“Saat ini perlu kegiatan untuk mengantisipasi banjir. Kita perlu mewaspadai juga terkait curah hujan yang tinggi sehingga air yang mengalir dari daerah atas yang tidak bisa ditampung karena permasalahan sampah tidak menimbulkan banjir,” tutur Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Dalam kegiatan kerja bakti massal serentak se-Kota Semarang tersebut juga disertai dengan kegiatan penanaman 1.000 pohon di kantor Kelurahan Tlogomulyo. Hal tersebut menurut Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu merupakan satu upaya pihaknya dalam mengantisipasi dampak musibah banjir.

“Beberapa waktu lalu masih terjadi banjir di wilayah yang tidak terduga. Setelah dilakukan penelusuran ternyata penyebabnya dikarenakan banyaknya tumpukan sampah. Konsep yang sekarang kita lakukan yaitu kerja bakti bersama-sama untuk bergotong royong. Agar nantinya di wilayah Tlogomulyo ini tidak terjadi banjir,” imbuh Ita.

Dirinya menjelaskan, sebenarnya pembangunan yang ada di Kota Semarang sudah banyak yang dikonsep mengantisipasi banjir. Namun dikarenakan tidak adanya perhatian dari masyarakat maka tetap terjadi banjir di berbagai wilayah.

“Banyak perilaku kurang baik yang masih sering dilakukan seperti membuang sampah sembarangan dan juga tidak digalinya sedimen-sedimen saluran yang sudah dibuat. Karenanya, sekarang malah ada beberapa tempat baru yang menjadi wilayah potensi rob dan banjir,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ita juga menjelaskan bahwa sebenarnya saluran yang disediakan cukup lebar, namun bangunannya maju dan menutupi saluran sehingga harus ditertibkan. Pada kawasan Tlogomulyo misalnya, permasalahannya ada pada bangunan yang didirikan di atas selokan, banyaknya sampah serta pengendapan sedimentasi di aliran sungai yang menyebabkan banjir.

Saat ini Pemerintah Kota Semarang dibantu oleh Kementerian PUPR sedang membangun tol sekaligus tanggul laut. Sehingga nantinya, wilayah seperti Tanjungmas, Bandarharjo, Genuk dan sekitarnya tidak akan banjir lagi.

“Pemerintah akan terus mensupport namun kita juga menyesuaikan keuangan per daerah. Kita akan bisa menyelesaikan permasalahan banjir jika kita tangani bersama-sama,” tegas Mbak Ita.(HS)

Ketika Para Superhero Jalan-jalan di Mal Ciputra

Mau Belajar dari Kesalahan